Jamaah Harus Tes PCR Sebelum Berangkat Umroh
IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Pusat Kesehatan Haji Dr Eka Jusup Singka mengatakan tes PCR merupakan hak wajib yang harus dilakukan calon jamaah umroh sebelum berangkat ke Tanah Suci. Bahkan Arab Saudi juga melarang peziarah yang berkunjung ke negaranya tanpa membawa hasil tes PCR yang menunjukkan negatif Covid-19.
"Test PCR sudah disosialisasikan dan ada dalam protokol kesehatan. Pihak Saudi pun melarang jemaah yang positif masuk ke negaranya," kata Eka dalam pesan teks, Selasa (3/11).
Eka menambahkan bahwa pendaftaran umrah termasuk mekanisme tiketing pesawat dilaksanakan oleh PPIU sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah.
Sebelumnya, Eka juga mengimbau kepada para jamaah umroh Indonesia baik yang sudah berangkat maupun yang berencana menjalankan ibadah umroh, agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan mereka. “Jamaah agar selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada, selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Eka.
Meskipun pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah jamaah yang dapat beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, namun melihat prosesi peribadatan umroh yang tidak hanya melaksanakan tawaf dan sai tetapi juga ada agenda wisata religi ke sejumlah tempat bersejarah. Karena itu menurutnya, tidak menutup kemungkinan terjadinya kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan risiko penularan Covid-19 antarjemaah lintas negara.
“Hindari melakukan kegiatan yang tidak perlu. Sebisa mungkin hindari kerumunan orang dan jangan mengunjungi peternakan unta,” ucapnya.
Terakhir Eka berharap para penyelenggara umrah (KBIHU) pun mempunyai tanggung jawab akan aspek keselamatan dan kesehatan jemaahnya. Mereka berkewajiban dalam mengingatkan jemaahnya untuk selalu mematuhi semua ketentuan kesehatan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.
"Apabila protokol kesehatan dilanggar, tentu bakal berisiko meningkatkan jumlah kasus Covid-19 dari jamaah umroh di Saudi. Jangan sampai abainya penyelenggara dan jamaah terhadap protokol kesehatan dapat menambah kasus positif dan melahirkan klaster baru di sana," kata dia.