Pertama Kalinya Mesir Ubah Situs Arkeologi Islam Jadi Hotel
IHRAM.CO.ID, CAIRO -- Untuk pertama kalinya Kementerian Purbakala Mesir berencana mengubah bangunan Wakala Al-Sultan Qaytbay di Kairo menjadi bangunan komersil. Situs arkeologi Islam tersebut rencananya akan didesain ulang sebagai hotel. Biaya yang diperlukan diperkirakan sekitar 6,3 juta USD atau Rp 90,7miliar.
Dilansir di Arab News, Kamis (5/11), lingkungan bersejarah karavanserai ini adalah penginapan di tepi jalur perdagangan tempat para musafir beristirahat dan memulihkan tenaga dari perjalanan panjang. Kompleks ini bermula di era Mamluk pada akhir abad ke-15.
Keberadaaan bangunan ini diprakarsai oleh Sultan Al-Malik Al-Ashraf Abu Al-Nasr Qaytbay, salah satu penguasa negara bagian Mamluk Sirkasia, yang kemudian memerintah Mesir. Dia sangat menyukai arsitektur dan seni, yang tercermin dari monumen abadi yang ditinggalkan.
Wakala Al-Sultan Qaytbay adalah salah satu contoh bangunan Islam terindah dan memiliki ciri khas arsitektur di era Mamluk. Terdiri dari tiga lantai dan menghadap ke halaman dalam yang luas, lantai dasarnya digunakan untuk perdagangan sementara dua lantai di atas untuk tempat tinggal.
Direktur Jenderal Proyek Pembangunan Kairo yang Bersejarah, Arkeolog Mahmoud Abdel-Baset, mengatakan proyek itu dijadwalkan selesai pada 2021. Proyek tersebut akan menghadirkan hotel unik sembari melestarikan warisan arkeologi kuno.
Abdel-Baset menambahkan, hotel tersebut nantinya akan dilengkapi dengan perabotan yang sesuai dengan sejarah dan lokasi bangunan. Toko-toko di bagian depan kompleks akan dipertahankan dan terus dilanjutkan sebagai outlet komersial bagi wisatawan dan pengunjung.
Penanggung jawab Proyek Pembangunan Kairo yang Bersejarah ini mengatakan keuntungan ekonomi dari hotel akan berkontribusi pada kelangsungan pemeliharaan bangunan. Tak hanya itu, Kairo ingin menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara kompleks dan komunitas sekitarnya.