Blackpink Dikecam Bahayakan Panda, Pemerintah China Selidiki Kasusnya

China selidiki tuduhan terhadap Blackpink yang bahayakan panda.

Blackpink.
Rep: viva.co.id Red: viva.co.id

VIVA – Cuplikan video reality show Blackpink yang menampilkan para member sedang menggendong dan memeluk hewan panda, yang telah disaksikan lebih dari 2,5 juta penonton, sejak diunggah pada Kamis, 5 Desember 2020 menuai kontroversi di China.


Video ini menjadi trending di China karena warganet dan pihak berwajib China mengatakan bahwa para member Blackpink membahayakan bayi panda dan melanggar regulasi ketat yang diberlakukan pemerintah mereka.

Baca Juga: Blackpink Ukir Sejarah K-Pop Lewat The Album

Dan karena itu, sekarang administrasi kehutanan pemerintah China ikut terlibat. Demikian dilansir dari laman Koreaboo, Jumat, 6 November 2020.

Sebagai informasi, pekan ini Blackpink merilis video preview episode terakhir reality show mereka berjudul 24/365 with Blackpink.

 

Video berdurasi 1 menit itu menampilkan Lisa, Jennie, Rose dan Jisoo sedang menuju ke taman bermain Everland dan kebun binatang di Korea, untuk menghabiskan waktu dengan giant panda atau panda raksasa yang ada di sana.

Sambil membuatkan makanan untuk ibu panda, keempatnya juga berkesempatan untuk menggendong, memeluk dan bermain dengan bayi panda berusia 3 bulan bernama Fubao.

Meski banyak fans yang menganggap video itu lucu dan menggemaskan, kritikan keras bertebaran di media sosial China. Menurut mereka, tayangan tersebut membahayakan bayi panda.

Bayi panda bernama Fubao itu sendiri lahir di Korea tahun ini, namun panda bukanlah hewan Korea. Hampir seluruh panda raksasa di dunia ini merupakan milik pemerintah China. Kebun binatang di seluruh dunia hanyalah menyewa panda-panda itu.


Biaya sewa panda bisa seharga US$1 juta (Rp14,2 miliar) per tahun per kontrak 10 tahun. Selain itu, kebun binatang yang menyewa panda juga harus membayar tambahan US$400 ribu (Rp5,7 miliar) untuk setiap bayi panda yang lahir di bawah pengawasan mereka.

Karena panda di Panda World Everland Korea merupakan milik China, kebun binatang itu diharapkan mengikuti peraturan ketat untuk melindungi mereka dari penyakit. Salah satu aturan ini menyebutkann bahwa anggota masyarakat tidak boleh menyentuh panda atau melakukan kontak dekat dengan mereka dengan cara apa pun.

Menurut Administrasi Kehutanan Negara China, mengizinkan non-profesional menyentuh panda meningkatkan risiko hewan lucu itu tertular infeksi zoonosis.

Selain itu, aturan tersebut menyatakan bahwa orang yang memiliki hewan peliharaan tidak boleh melakukan kontak dengan panda untuk mencegah penyebaran penyakit. Pada tahun 2015, beberapa panda mati karena penyakit akibat virus yang ditemukan pada anjing peliharaan.


Karena giant panda saat ini dianggap terancam punah, pemerintah China menganggap kesejahteraan mereka sebagai hal yang terpenting.

Tidak hanya anggota Blackpink yang terlihat berpelukan dengan Fubao tanpa pengetahuan profesional, mereka juga diketahui memelihara beberapa anjing dan kucing di rumah. Akibatnya, warganet China ramai-ramai protes.

Mereka juga mengatakan bahwa para member Blackpink memakai makeup, parfum dan tidak mengenakan sarung tangan pada saat bermain dengan panda, yang akan semakin membahayakan panda.

Banyak yang mengkritik Blackpink atas insiden tersebut. Namun, beberapa warganet juga mengakui bahwa staf YG Entertainment dan penjaga kebun binatang Everland lah yang menjadi pihak yang bertanggung jawab, karena tidak mengikuti aturan yang seharusnya mereka ketahui.

Dilaporkan pula bahwa Pusat Penelitian dan Konservasi Panda Raksasa China sekarang sedang dalam proses menyelidiki insiden tersebut. Hingga saat ini, potensi hukuman untuk Everland, YG Entertainment dan Blackpink tidak diketahui, tetapi sebelumnya pemerintah China diketahui pernah menarik panda dari kebun binatang di luar negeri.

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan viva.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab viva.co.id.
Berita Terpopuler