Nyeri Punggung Bisa Jadi Gejala Pankreatitis
Apa saja gejala pankreatitis?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa nyeri pada punggung bisa dipicu oleh beragam faktor. Salah satu faktor pemicu yang mungkin jarang disadari adalah pankreatitis.
Pankreatitis merupakan suatu kondisi di mana organ pankreas mengalami inflamasi atau peradangan. Pankreas merupakan organ yang terletak di belakang lambung dan bertanggng jawab dalam melepaskan enzim-enzim yang membantu pencernaan dan mengatur kadar gula darah.
Pankreatitis juga diketahui sebagai salah satu faktor risiko dari kanker pankreas. Ada dua jenis pankreatitis, yaitu pankreatitis akut dan pankreatitis kronis.
Pankreatitis akut merupakan kondisi di mana peradangan pada pankreas terjadi tiba-tiba dan berlangsung dalam jangka waktu yang pendek. Meski begitu, kondisi ini tetap dapat memunculkan perasaan tak nyaman, bahkan bisa berakibat fatal.
Sebaliknya, pankreatitis kronis merupakan kondisi di mana peradangan pada pankreas terjadi dalam jangka panjang. Rasa tak nyaman dan nyeri yang ditimbulkan pada kondisi ini juga bisa berlangsung dalam periode yang panjang.
Pankreatitis bisa disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya adalah infeksi, penyakit autoimun, gangguan metabolik, obesitas, batu empedu, dan konsumsi alkohol. Beberapa hal seperti infeksi virus dan beberapa obat, seperti obat diuretik dan obat anti tekanan darah tinggi, juga dapat memicu terjadinya pankreatitis akut.
Ahli gastroenterologi dan direktur dari Zen Multispeciality Hospital Dr Roy Patankar mengatakan, gejala yang muncul pada kasus pankreatitis sangat bergantung pada jenis pankreatitis yang dialami pasien. Berikut ini adalah perbedaan gejala tersebut, seperti dilansir Times Now News.
Gejala pankreatitis akut
Beberapa gejala yang mungkin muncul pada pankreatitis akut adalah nyeri perut yang terasa hingga ke punggung, nyeri di bagian atas perut, perut bengkak, dan mual. Gejala lainnya adalah muntah, demam, serta ketidakmampuan untuk makan dengan baik.
Gejala pankreatitis kronis
Sedikit berbeda dengan pankreatitis akut, pankreatitis kronis dapat menyebabkan gejala berupa nyeri perut bagian atas, sait perut, dan diare. Gejala lain yang bisa terjadi adalah penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Pengobatan
Bila merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Menunda-nunda dan mengabaikan gejala ini dapat memperburuk kondisi pankreatitis.
Terkait pengobatan, pasien dengan pankreatitis akut biasanya akan diterapi dengan antibiotik dan cairan. Pankreatitis akut juga umumnya membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Bila ada batu yang tergelincir dari kantong empedu ke saluran empedu, batu tersebut perlu dikeluarkan. Proses pengeluaran batu empedu bisa dilakukan dengan prosedur endoskopi yang disebut ERCP.
Dokter juga biasanya akan menyarankan modifikasi pola makan sesuai dengan kondisi pasien. Umumnya, pola makan yang dianjurkan adalah diet rendah lemak. Pasien juga akan dianjurkan untuk menghindari makanan pedas, berminyak, makanan yang diproses, dan makanan dengan pemanis buatan.
Pasien dengan pankreatitis juga kerap disarankan untuk menjauhi daging, kafein, alkohol, atau makanan berlemak. Sebisa mungkin untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dalam sekali makan.
Pasien juga diharapkan dapat menjaga berat badan yang optimal. Yoga dan meditasi dinilai dapat membantu meringankan keluhan nyeri dan kurang nyaman yang muncul.