Skotlandia Berpesta Setelah Lolos ke Euro 2020
Skotlandia menggenggam tiket ke putaran final Euro 2020 usai menaklukkan Serbia 5-4.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ryan Christie pencetak gol Skotlandia saat melawan Serbia tadi malam sangat terharu dengan keberhasilan negaranya lolos ke Euro 2020. Skotlandia menggenggam tiket ke putaran final setelah menaklukkan Serbia 5-4 (1-1) lewat adu penalti di Belgrade, Jumat (13/11) dini hari WIB.
"Timnas Skotlandia telah memberikan sedikit sesuatu kepada negara setelah tahun yang mengerikan. Ini untuk seluruh bangsa," kata Christie kepada Skysports sambil menangis setelah timnas Skotlandia mencapai putaran final turnamen besar pertama mereka dalam 23 tahun.
Gol babak kedua Christie tampak seperti membawa Skotlandia ke Euro 2020. Namun Luka Jovic menyamakan kedudukan pada menit ke-90. Skotlandia akhirnya menang melalui adu penalti untuk mengakhiri rentetan 10 turnamen besar yang tidak terlewati.
"Saya harap semua orang di rumah berpesta malam ini, karena kami pantas mendapatkannya. Apa yang telah kami alami. Bertahun-tahun, kita mengetahuinya, Anda tahu itu, semua orang mengetahuinya," kata dia.
Pelatih Skotlandia Steve Clarke mengaku mendesak para pemainnya untuk tetap percaya setelah gol telat Serbia mengancam akan merebut tempat mereka di Euro 2020. Dia memuji karakter luar biasa para pemain Skotlandia.
"Akan mudah untuk hancur dan menerima kekecewaan dan tidak menyelesaikan permainan dengan benar. Namun mereka bekerja keras di waktu tambahan dan terus percaya, dan mereka mendapatkan hadiahnya. Mereka tetap teguh," ujarnya.
Ia mengatakan, ini merupakan waktu yang sangat sulit bagi orang-orang di Skotlandia. Ia berbicara dengan pasukannya sebelum pertandingan tentang mencoba membuat bangsa mereka tersenyum pada Jumat pagi.
Penjaga gawang Marshall mengungkapkan, wasit mengatakan kepadanya untuk tidak merayakan penyelamatan tendangan penalti yang mengirim Skotlandia ke Euro karena akan ada pemeriksaan asisten wasit video. Tapi, setelah beberapa detik yang menyiksa, dia akhirnya terbebas.
"Saya hanya berharap dan berdoa bahwa itu tidak akan mengulang karena para pemain sudah dalam perjalanan. Mereka mungkin tidak tahu itu sedang diperiksa," kata dia.