Menciptakan Pembelajaran Menarik di Masa Pandemi Covid-19

Guru/dosen harus kreatif  dan inovatif memanfaatkan teknologi informasi.

Dok UBSI
Agung Baitul Hikmah, Kampus UBSI Tasikmalaya
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh  Agung Baitul Hikmah


 

Pembelajaran merupakan sebuah hubungan interaksi dan transfer ilmu antara mahasiswa/siswa dan guru/dosen.  Tujuan utamanya tiada lain agar ilmu tersebut dapat diserap dan dipahami oleh mahasiswa/siswa. Pembelajaran daring berbasis e-learning dan blended learning menjadi sebuah pilihan di masa pandemi ini. Akan tetapi ada kendala utama, dalam penerapan pembelajaran daring ini.

Hal itu terletak pada bagaimana cara mengoptimalkan proses belajar-mengajar yang tidak dilakukan secara tatap muka langsung di ruang kelas. Juga  hal lainnya, yakni  aspek kesiapan dari siswa/mahasiswa untuk melakukan sistem pembelajaran daring.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, peranan seorang dosen/guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi informasi. Dengan pemanfaatan teknologi tersebut,  dosen/guru bisa menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan, juga dapat diterima oleh mahasiswa/siswa. Bahkan hasilnya bisa sesuai harapan. 

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di  antaranya dengan membuat video pembelajaran yang mengintegrasikan suara, gambar dan simbol. Dengan penyajian secara visual, akan sangat mudah di pahami oleh siswa/mahasiswa. Tentunya video pembelajaran yang dibuat haruslah menarik, dengan mengacu kepada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan video tersebut antara lain:

Pertama, aspek hardware dan software.

Pembuatan video tidak harus menggunakan komputer PC.  Kita juga bisa memanfaatkan smartphone  untuk membuatnya. Namun perlu diperhatikan pula spesifikasi smartphone yang digunakan. Semakin tinggi spesifikasi smartphone maka akan semakin baik pula video yang dihasilkan dengan kualitas yang jernih dan stabil. Serta hasil perekaman suara yang baik untuk merekam suara kita sebagai narasinya.

Kedua, menggunakan aplikasi editor video yang sesuai.

Sebagai seorang dosen/guru tentunya kita harus bisa memilih aplikasi editor video yang sesuai dengan kebutuhan dan spsesifikasi smartphone yang kita pakai. Pilihlah aplikasi edit video yang sesuai dengan spesifikasi smartphone yang dimiliki.

Ketiga, isi konten video terukur dan terarah.

Dengan menyusun isi konten video yang terukur dan terarah, maka materi yang disampaikan juga akan sesuai dengan silabus pembelajaran. Sehingga,  nantinya akan diketahui pengoptimalan capaian pembelajaran didalam isi video tersebut tanpa menyimpang dari isi materi. 

Perlu diingat jika konten video berbelit-belit dan durasi terlalu panjang, akan membuat siswa/mahasiswa merasa bosan. Hal ini perlu diperhatikan tentunya, agar isi konten bisa fokus kepada isi materi yang disampaikan.

Beberapa hal diatas sudah diterapkan dan lakukan di kampus UBSI Kampus  Tasikmalaya. Dengan adanya video pembelajaran ini diharapkan bisa menggantikan proses pembelajaran tatap muka di ruangan kelas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler