Rabithah: Jadikan Momen MTQ Persatukan Kebersamaan Umat
IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Rabithah Alawiyah berharap Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke XXVIII di Stadion Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman bisa bangkitkan semangat generasi muda belajar Alquran. MTQ berlangsung sejak Kamis (12/11) sampai Sabtu (21/11) akan dibuka Presiden Joko Widodo besok.
"Harapan kami dari Rabithah agar moment MTQN ini, bisa menarik generasi muda di Indonesia untuk mempelajari al-Qur'an dan memasyarakatkan tilawah sebagai bagian dari keseharian kita," kata Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Smith saat dihubungi, Ahad (15/11).
Selain dapat menarik generasi muda Indonesia belajar Alquran, MTQN ini dapat mempersatukan kebersamaan umat Islam. Momen MTQN menjadi momen penting dalam menjalin kembali kebersamaan umat Islam.
"Khususnya saat di mana kesatuan dan kebersamaan umat makin terkikis dengan adanya perbedaan pendapat yang makin meruncing," ujarnya.
Selain itu, Habib Zein juga berharap, agenda nasional ini dapat ridho Allah dan bisa mengangkat wabah virus Covid-19. "Juga dengan adanya acara-acara keagamaan seperti ini, semoga Allah meridhoinya dan mengangkat wabah dari negara kita," katanya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, mengatakan, meski dilangsungkan di masa pandemi, penyelenggaraan MTQ sudah dirancang dengan protokol kesehatan yang ketat. Hal tersebut supaya MTQ tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Meski dilangsungkan di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan MTQN ke-28 dipenuhi optimisme seluruh peserta, panitera, dewan hakim, dan masyarakat dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Ia memastikan panita MTQN ini telah menyediakan hand sanitizer, fasilitas cuci tangan, dan jaga jarak di seluruh arena MTQN, baik saat pendaftaran, malam ta'aruf, pembukaan, pelantikan dewan hakim hingga saat perlombaan.
Irwan menyampaikan, jika semua taat terhadap protokol kesehatan secara ketat maka setiap kafilah yang datang tetap kita lakukan pemeriksaan yang mengacu pada protokol Covid-19, seperti pemeriksaan swab test.
"Semua ini kita lakukan untuk antisipasi agar virus corona tidak menyebar di Sumbar," katanya.
Sejak kemarin, tahapan MTQ sudah mulai berlangsung. Pada MTQN ke-28 di Sumbar ini, sebanyak 1.476 peserta siap mengikuti 8 cabang musabaqah. Dua peserta menyatakan diri tidak mengikuti MTQN ke-28, yakni Yogyakarta dan NTT, dikarenakan pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19.
MTQ Nasional ke 28 ini diikuti 1.476 peserta dari 32 provinsi. Sampai Jumat (13/11) sore, sudah 29 kontingen mendarat di Kota Padan dan melakukan registrasi. Panitia berharap ke 32 kontingen sudah berada di Sumbar hari ini karena MTQ akan resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dan Menteri Agama Fachrul Razi secara langsung pada Sabtu (14/11). Upacara pembukaan MTQ akan diadakan di Stadion Nagari Sikabu, Padang Pariaman. Sedangkan untuk penutupan pada Jumat (2/11) di Masjid Raya Sumatera Barat.
Ada 32 provinsi yang mengirimkan delegasi ke MTQ 2020 adalah Aceh 54 orang, Sumatera Utara 53 orang Sumatera Barat 54 orang, Riau 54 orang, Kepulauan Riau 54 orang, dan Jambi 51 orang. Kemudian Bengkulu 35 orang, Sumatera Selatan 29 orang, Kepulauan Bangka Belitung 47 orang, Lampung 27 orang, Banten 54 orang, dan DKI Jakarta 53 orang.
Kemudian Jawa Barat 54 orang, Jawa Tengah 50 orang, Jawa Timur 54 orang, Kalimantan Barat 49 orang, Kalimantan Tengah 44 orang, Kalimantan Selatan 49 orang, Kalimantan Timur 54 orang, Kalimantan Utara 51 orang, Bali 16 orang, Nusa Tenggara Barat 24 orang, Sulawesi Selatan 54 orang, Sulawesi Barat 49 orang, Sulawesi Tengah 54 orang, Sulawesi Tenggara 51 orang, Sulawesi Utara 41 orang, Gorontalo 43 orang, Maluku 45 orang, Maluku Utara 41 orang, Papua 35 orang, dan Papua Barat 53 orang.
Sementara 12 arena lomba ialah, pertama di Masdjid Raya Sumbar untuk perlombaan cabang tilawah dewasa dan qira'at saba'ah mujawwad. Kedua Gedung Rohana Kudus untuk cabang taril Alquran dan tilawah cacat netra. Kemudian ketiga Masjid El Hakim di Pantai Muaro Padang untuk cabang tilawah anak-anak dan cabang tilawah remaja. Ke empat Masjid Nurul Iman di Kota Padang untuk perlombaan cabang qira'at saba'ah murattal remaja dan qira'at saba'ah murattal dewasa.
Arena ke lima adalah Auditorium Universitas Baiturrahmah untuk cabang hifzil 1 juz tilawah dan cabang hifzil 10 juz. Ke enam Gelanggang Olahraga Universitas Negeri Padang untuk perlombaan cabang kaligrafi kategori naskah, hiasan mushaf, dekorasi dan kontemporer.
Ketujuh adalah Auditorium Universitas Negeri Padang untuk perlombaan cabang Fahmil Alquran. Ke delapan Masjid Darul Hujjaj di UPT Asrama Haji untuk perlombaan cabang hifzil Alquran 5 juz tilawah dan hifzil Alquran 20 juz.
Ke sembilan, Hospitality Center Universitas Negeri Padang untuk arena perlombaan tafsir Bahasa Indonesia dan tafsir Bahasa Inggris. Ke sepuluh Aula Mansur Datuak Basa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang untuk perlombaan hifzil Alquran 30 juz dan tafsir Bahasa Arab. Sebelas Gedung Serba Guna UIN IB untuk perlombaan cabang syahril Alquran. Terakhir Aula PKM Universitas Andalas untuk perlombaan karya tulis ilmiah Alquran.