Sidebar

Armenia Rusak Masjid, Putin Minta Azerbaijan Jaga Gereja

Sunday, 15 Nov 2020 20:40 WIB
Sebuah foto selebaran tersedia pada 10 November 2020 di situs resmi Presiden Azerbaijan menunjukkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menandatangani selama panggilan konferensi video dengan Presiden Rusia Putin (tidak digambarkan) di Baku, Azerbaijan, 09 November 2020. Pada 09 November Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev , Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Rusia Putin menandatangani pernyataan yang mengumumkan gencatan senjata lengkap dan semua operasi militer di zona konflik Nagorno-Karabakh mulai pukul 00 pagi waktu Moskow pada 10 November 2020.

IHRAM.CO.ID, MOSKOW -- Selama pendudukan Armenia di Nagorno-Karabakh, Pemerintah Armenia abai terhadap puluhan masjid. Bahkan, masjid dijadikan kandang babi yang jelas-jelas diharamkan umat Islam untuk dimakan dagingnya.


Berkaca dari itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, meminta kepada Azerbaijan untuk tetap merawat tempat suci miliki umat Kristen di beberapa bagian Nagorno-Karabakh. Permintaan tersebut, menurut Istana Kremlin, disampaikan langsung kepada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev pada Sabtu (14/11).

Nagorno-Karabakh yang diperoleh Azerbaijan berdasarkan perjanjian gencatan senjata pada Selasa (10/11) akan mulai diserahkan dari kekuasan etnis Armenia. Rusia menjadi perantara yang mengamankan kemajuan teritorial Azerbaijan yang menjadi pertempur  melawan pasukan etnis Armenia selama enam minggu terakhir.

Putin mengatakan kepada Aliyev bahwa ada gereja dan biara Kristen di daerah kantong, yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni oleh etnis Armenia. "Dalam hal ini, dia (Putin) menggarisbawahi pentingnya mengamankan keselamatan dan kehidupan gereja yang normal dari tempat-tempat suci ini," kata Kremlin.

Kremilin melaporkan, Aliyev mengatakan begitulah Azerbaijan akan bertindak. Permintaan ini muncul karena agama utama di Azerbaijan adalah Islam sedangkan Armenia penganut mayoritas Kristen.

Putin, Aliyev dan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, juga membahas aspek praktis dari gencatan senjata. Tidak jelas pembicaran kepala negara itu dilakukan secara bersamaan atau Putin menelepon Aliyev dan kemudian menelepon Pashinyan.

Sejak awal 1990-an, etnis Armenia telah memegang kendali militer atas seluruh Nagorno-Karabakh dan sebagian besar wilayah Azeri di sekitarnya. Mereka sekarang telah kehilangan sebagian besar daerah kantong itu sendiri serta wilayah sekitarnya. 

BACA JUGA: Kronologi Kasus Penarikan Cadar Oleh 'Ustadz' Versi Korban

Berita terkait

Berita Lainnya