Ekonomi Islam UEA Nomor Tiga Terbaik Dunia
IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Ekonomi Islam Uni Emirat Arab (UEA) menempati posisi ketiga terbaik di dunia berdasarkan Laporan Negara Ekonomi Islam Global 2020-2021. Keberhasilan ini tercapai karena visi progresif Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum yang menjadikan ekonomi Islam sebagai pilar penting perekonomian nasional.
"UEA telah mengumpulkan para ahli di bidang ekonomi Islam dan mendirikan infrastruktur fintech yang kuat, yang menempatkannya pada posisi yang kuat untuk menjadi pemimpin global dalam mengembangkan sektor ini," kata Putra Mahkota Dubai, Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum dilansir di Khaleej Times, Selasa (17/11).
Sedangkan mengenai dampak pandemi Covid-19 yang telah mengguncang perekonomian banyak negara, Putra Mahkota turut bersuara. Menurutnya, sektor ekonomi Islam berpotensi memimpin pemulihan ekonomi global pasca pandemi dengan memanfaatkan peluang baru yang bisa membuka dan membantu kawasan dan dunia mengatasi dampak pandemi.
Putra Mahkota menyerukan penguatan jalinan kerja sama dengan mitra di seluruh dunia, dan memanfaatkan potensi 'Dubai: Capital of Islamic Economy Initiative' untuk menarik investasi dan modal ke sektor ekonomi Islam. Ini menurutnya berperan sebagai penting dalam memperluas peluang pertumbuhan regional dan global pasca-Covid-19.
Ketua DIEDC Sultan bin Saeed Al Mansouri, mengatakan gangguan akibat wabah virus corona telah memaksa negara-negara di seluruh dunia, termasuk UEA memprioritaskan ulang dan meningkatkan fokus pada sektor-sektor seperti ketahanan pangan. Sektor makanan dan minuman halal, mulai dari manufaktur hingga perdagangan, memainkan peran kunci dalam memperkuat swasembada UEA.
Dengan melakukan itu, itu memperkuat kerangka peraturan keuangan Islam UEA dan mendorong aktivitas keuangan Islam yang kuat, seperti memimpin kerangka legislatif global terpadu untuk keuangan Islam.
”Kemajuan UEA dapat dikaitkan dengan upaya terpuji dari DIEDC dan mitra strategisnya yang berhasil menerapkan inisiatif Pusat. Upaya konsisten tersebut telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Islam yang signifikan di Dubai, meningkatkan kontribusi industri terhadap PDB Dubai, selain mendukung pembangunan berkelanjutan di UEA dan memajukan upaya diversifikasi ekonominya," kata Al-Mansouri.
Gubernur Dubai International Financial Center (DIFC) dan Sekretaris Jenderal DIEDC, Essa Kazim, mengatakan, hingga 2019, ekonomi Islam mencapai pertumbuhan yang luar biasa di seluruh sektornya. Pada 2020, sektor ini bermanuver dengan baik di tengah dampak ekonomi dari pandemi.
"Angka-angka dalam laporan tersebut menunjukkan peran penting dari sektor keuangan Islam dalam ekosistem ekonomi Islam secara keseluruhan, dan peran pentingnya dalam lingkungan ekonomi saat ini," kara Kazim.
UEA menduduki peringkat salah satu dari tiga negara teratas dalam Indikator Ekonomi Islam Global yang sangat dinantikan, yang mencakup 81 negara tahun ini. Pendatang baru, Nigeria, Sri Lanka, dan Singapura masuk dalam peringkat 15 besar, sementara Arab Saudi dan Indonesia naik peringkat dibandingkan dengan Laporan SGIE tahun lalu.
Malaysia sekali lagi menduduki puncak Indikator Ekonomi Islam Global secara keseluruhan seperti sektor keuangan Islam, sektor perjalanan ramah keluarga, sektor makanan dan minuman halal, sektor farmasi dan kosmetik halal. UEA menempati peringkat pertama di dua sektor yang tersisa, yakni Mode Sederhana dan Media Halal dan Rekreasi.