Cegah Kelaparan, PBB Tarik Rp 1,4 T dari Dana Darurat

Dana darurat diambil untuk membantu tujuh negara yang mencoba mencegah kelaparan

EPA
Dana darurat PBB diambil untuk membantu tujuh negara yang mencoba mencegah kelaparan. Ilustrasi.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa Mark Lowcock mengatakan pada Selasa bahwa dia akan menggunakan 100 juta dolar AS atau Rp 1,4 triliun dari dana darurat badan dunia. Dana ini diambil untuk membantu tujuh negara yang mencoba mencegah kelaparan yang dipicu oleh konflik, ekonomi yang merosot, perubahan iklim, dan pandemi Covid-19.

Sekitar 30 juta dolar AS atau Rp 422 miliar akan dibelanjakan di Yaman, 15 juta dolar AS atau Rp 211 miliar masing-masing di Afghanistan dan timur laut Nigeria, tujuh juta dolar AS atau Rp 98 miliar masing-masing di Sudan Selatan dan Republik Demokratik Kongo, serta enam juta dolar AS atau Rp 84 miliar di Burkina Faso.

Lowcock mengatakan 20 juta dolar AS atau Rp 281 miliar juga telah disisihkan untuk mengantisipasi situasi yang memburuk di Ethiopia.

"Prospek kembali ke dunia di mana kelaparan biasa terjadi akan menyayat hati, di dunia di mana ada lebih dari cukup makanan untuk semua orang. Kelaparan mengakibatkan kematian yang menyiksa dan memalukan," kata Lowcock.

"Dampaknya pada suatu negara sangat menghancurkan dan berlangsung lama," katanya dalam sebuah pernyataan.

Hampir 500 juta dolar AS atau Rp 7,04 triliun telah dibayarkan ke Dana Tanggap Darurat Pusat PBB pada 2020. Dana ini digunakan untuk memungkinkan badan dunia menanggapi dengan cepat krisis kemanusiaan baru atau keadaan darurat yang kekurangan dana tanpa harus menunggu sumbangan yang dialokasikan.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler