Netanyahu Diundang ke Bahrain oleh Putra Mahkota
Israel telah menyetujui permintaan Bahrain membuka kedutaan besar di negaranya
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan segera melakukan kunjungan resmi ke Bahrain. Dia mengaku telah diundang Putra Mahkota Bahrain Salman al-Khalifa.
“Kami sangat bersemangat untuk membawa buah perdamaian bagi rakyat dan negara kami dalam waktu dekat. Itu sebabnya dia (al-Khalifa) mengundang saya untuk datang segera untuk kunjungan resmi di Bahrain dan saya akan melakukannya dengan senang hati," kata Netanyahu pada Selasa (24/11).
Pada Rabu (18/11) pekan lalu, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif bin Rashid al-Zayani melakukan kunjungan resmi perdananya ke Israel. Dalam kunjungan tersebut, al-Zayani melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi Israel, termasuk Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi. Saat menyampaikan pidato, al-Zayani kembali memuji perjanjian normalisasi diplomatik antara Bahrain dan Israel.
Menurut dia, dalam waktu singkat, Israel dan Bahrain telah membuat kemajuan besar di jalur menuju kawasan yang lebih stabil berdasarkan perdamaian, dialog, dan pemahaman. "Saya sangat menantikan untuk membangun kemajuan bersejarah ini dan yakin bahwa kita memiliki kesempatan membangun kerja sama, toleransi, hidup berdampingan, dan kepercayaan, tidak hanya antara kedua negara kita, tetapi antara semua anak Abraham," ujarnya, dikutip laman Times of Israel.
Al-Zayani mengajak penciptaan perdamaian agar kawasan Timur Tengah aman, stabil, dan sejahtera bagi semua rakyatnya. "Wilayah kita layak mendapatkan yang tidak kurang," ucapnya.
Al-Zayani mengumumkan bahwa Bahrain telah menyetujui permintaan Israel membangun kedutaan besar di Manama. Bahrain pun sudah meminta otorisasi Israel untuk melakukan hal serupa. "Ini adalah proses yang saya harap sekarang bisa berjalan relatif cepat," kata dia.
Gabi Ashkenazi mengungkapkan Israel telah menyetujui permintaan Bahrain membuka kedutaan besar di negaranya. “Saya berharap akhir tahun ini kami bisa mengadakan upacara untuk menandai pembukaan mereka (kedutaan besar),” katanya, seraya menambahkan bahwa dia berencana mengunjungi Manama pada bulan Desember untuk membuka misi secara pribadi.