Para Petenis Berharap Turnamen Jelang Australia Open Digelar

Para pemain setidaknya harus bisa berlatih selama karantina.

AP/Martin Meissner
Alexander Zverev
Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para petenis top dunia meminta otoritas berwenang untuk mengizinkan pemain bertanding sebelum agenda utama Australia Open sembari menjalani masa karantina wajib. Hingga kini, turnamen awal musim 2021 masih dalam ketidakpastian.

Ini setelah otoritas di Australia menolak mendukung rencana badan tenis Australia untuk mendatangkan peserta pada pertengahan Desember yang bisa bebas berkompetisi di ATP Cup, serta acara lainnya menjelang Grand Slam pertama tahun depan.

Australia secara efektif tertutup untuk non-penduduk karena protokol Covid-19 dan bagi pendatang internasional harus menghabiskan dua pekan di karantina sebelum dapat bergerak bebas.

Finalis US Open 2020 Alexander Zverev mengatakan, para pemain setidaknya harus bisa berlatih selama karantina.

"Karena jika kami bahkan tidak bisa berlatih selama 14 hari dan kami harus bermain di Australia Open, itu menjadi seperti undian," kata petenis peringkat tujuh dunia asal Jerman itu dilansir Reuters, Rabu (25/11). "Pada dasarnya Anda bisa hanya melempar koin untuk menang."

Sementara itu petenis ganda top Bruno Soares, anggota dewan ATP Players, memahami bahwa Australia mungkin tidak ingin "orang asing" membahayakan situasi kesehatan mengingat negara itu sebagian besar telah melakukan penanganan Covid-19. "Saya pikir kita harus bersabar. Ini saat-saat yang gila," kata petenis asal Brasil itu.


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler