Putra Mahkota Abu Dhabi Dinominasikan Nobel Perdamaian
IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Menurut kantor perdana menteri Israel, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2021. Hal ini berdasarkan kontribusi mereka dalam mencapai kesepakatan perdamaian bersejarah antara kedua negara.
"Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian David Trimble hari ini mengajukan pencalonan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk Hadiah Nobel Perdamaian, bersama dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed," kata kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan pada Selasa (24/11), dikutip di Khaleej Times, Kamis (26/11).
Trimble memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1998 atas upayanya menemukan solusi damai untuk konflik di Irlandia Utara. Trimble sendiri merupakan penerima Hadiah Nobel Perdamaian.
Dia memiliki hak istimewa untuk menominasikan orang lain untuk hadiah tersebut. Sementara itu, Komite Hadiah Nobel akan meninjau nominasi Sheikh Mohamed dan Netanyahu.
"Sesuai dengan aturan Hadiah Nobel, karena Trimble adalah peraih Hadiah Nobel Perdamaian, keputusannya untuk mencalonkan Perdana Menteri Netanyahu akan membuat komite membahas masalah tersebut," kata pernyataan kantor perdana menteri Israel.
Pada September, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini karena membantu menengahi Perjanjian Perdamaian Abraham antara UEA dan Israel. Anggota Parlemen Norwegia, Christian Tybring-Gjedde mencalonkan Trump setelah dia berhasil menjadi perantara kesepakatan untuk normalisasi hubungan antara kedua negara Timur Tengah.
Adapun Trump, Netanyahu, dan Sheikh Mohamed telah mengeluarkan pernyataan bersama pada 13 Agustus. Dengan mengumumkan mereka telah menyetujui normalisasi penuh hubungan antara Israel dan UEA.
Kemudian menyebutnya sebagai terobosan bersejarah, mereka menyatakan bahwa kesepakatan itu akan memajukan perdamaian di kawasan Timur Tengah. Selain itu juga sebagai bukti diplomasi dan visi yang berani dari ketiga pemimpin tersebut.