Quartararo: Musim 2020 Awalnya Manis, Tapi Berakhir Pahit

Tiga seri balap terakhir musim ini pun menjadi yang terburuk bagi Quartararo.

EPA-EFE/EDDY LEMAISTRE
Pembalap tim Petronas Yamaha, Fabio Quartararo.
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, PORTIMAO -- Pembalap MotoGP tim SRT Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, menyebut musim balap 2020 diawali dengan manis, tapi berakhir dengan amat pahit.

Quartararo mencatat kemenangan seri balap pertamanya di level primer ketika menjuarai balapan pembuka musim 2020 di GP Jerez. Pembalap asal Perancis itu terus memimpin klasemen hingga enam ronde.

Namun dalam enam GP terakhir, penggawa tim satelit Yamaha itu terus terpuruk karena tidak mampu finis di urutan terdepan. Posisi tertingginya hanya finis di urutan kedelapan sehingga membuatnya terlempar ke peringkat tujuh klasemen akhir.

"Ketika finis di enam balapan terakhir dengan buruk, sulit untuk berkata saya bahagia dengan musim ini. Tapi saya bisa bilang 'Iya', karena musim ini layak diingat setelah membukukan tiga kemenangan seri balap," kata Quartararo seperti dilansir Crash, Senin (30/11).

Quartararo merasa bersyukur bisa memenangkan seri balap. Menurutnya, tidak semua peserta MotoGP mampu meraih hasil yang ia alami selama karier profesional. Di satu sisi, ia merasa sedih karena musim ini berakhir tidak sesuai dengan ekspektasinya.

Tiga seri balap terakhir musim ini pun menjadi yang terburuk bagi pembalap berusia 21 tahun tersebut. Pasalnya, ia terlibat kecelakaan di GP Valencia dan finis di urutan ke-13.

Quartararo berharap setelah memastikan diri naik kasta ke tim utama Yamaha di musim 2021, prestasinya bisa meningkat. Quartararo juga berharap pihak pabrikan memperbaiki beberapa kendala pada sepeda motornya saat ini. "Mereka (tim Yamaha) harus bekerja keras dengan analisis. Saya yakin Yamaha sudah termotivasi," jelasnya.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler