Jawa Timur Ekspor Berton-ton Tokek Kering ke China
Ekspor toke kering ke China dinilai menjanjikan
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jawa Timur mengekspor 2,9 ton tokek kering ke China setelah Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Surabaya melakukan sertifikasi komoditas senilai Rp 117 juta tersebut.
Kepala Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi dalam keterangan tertulis, Senin (30/11), menyampaikan potensi ekspor tokek atau dalam bahasa Mandarin Bihu kering dari Jawa Timur sangat menjanjikan.
"Tokek kering merupakan bahan baku obat tradisional di China," ucapnya.
Ia mengemukakan ramuan tersebut dipercaya dapat mengusir masuk angin, mengobati asma, dan penyakit kulit, bahkan tumor serta kanker. Dengan beragam manfaat yang dimiliki, tidak heran apabila permintaan tokek kering dari Indonesia tidak pernah berhenti.
Sebelum diekspor, kata dia, tokek kering tersebut diperiksa baik secara fisik maupun dokumen oleh Karantina Pertanian Surabaya wilayah kerja Tanjung Perak. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, Bihu kering tersebut dokumennya lengkap dan memenuhi syarat, sehingga Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH 12) dapat diterbitkan," ujarnya.
Ia menjelaskan ekspor tokek kering melalui Karantina Pertanian Surabaya tercatat 10 kali pada periode Januari - November 2020 ke China, Taiwan, dan Hong Kong. "Selain itu berdasarkan data Otomasi Karantina Pertanian, BìhÇ” kering yang diekspor sepanjang Januari - November mencapai 33,913 ton dari beberapa perusahaan di Jawa Timur," ujarnya.