Sidebar

Korsel Ingin Tambah Jutaan Dosis Vaksin Covid-19

Monday, 30 Nov 2020 20:25 WIB
Ilustrasi vaksin. Hasil survei penerimaan vaksin Covid-19 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang didukung UNICEF dan WHO menunjukan bahwa mayoritas masyarakat siap divaksin Covid-19.

IHRAM.CO.ID, SEOUL -- Partai yang berkuasa di Korea Selatan telah meminta negara tersebut untuk membeli jutaan dosis vaksin virus corona tambahan setelah lonjakan jumlah kasus infeksi corona menimbulkan kekhawatiran tentang rencana pengadaan vaksin pemerintah saat ini.

Baca Juga


Korea Selatan sudah berencana untuk mendapatkan dosis yang cukup untuk memvaksinasi 30 juta orang, atau sekitar 60 persen dari populasi negara itu.

Namun, anggota parlemen Partai Demokrat Korsel mengatakan mereka akan menyediakan dana untuk membeli dosis vaksin tambahan untuk setidaknya 44 juta orang.

"Partai berencana untuk mengalokasikan tambahan dana 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 16,98 triliun) untuk anggaran (vaksin) tahun depan," kata seorang pejabat kantor anggota parlemen Partai Demokrat Lee Nak-yon kepada Reuters.

Korea Selatan sedang berjuang melawan salah satu gelombang infeksi virus corona terbesarnya, yang dipicu oleh wabah kecil di ibu kota Seoul yang padat penduduk dan area sekitarnya. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 438 kasus baru virus corona pada Ahad tengah malam (29/11), sehingga negara itu mencatat total 34.201 kasus Covid-19 dan 526 kematian.

Rencana pembelian vaksin pemerintah saat ini menempatkan Korsel jauh di atas target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pembelian awal persediaan vaksin bagi 20 persen orang yang paling rentan, dan minimum 40 persen yang disetujui oleh negara-negara Uni Eropa, Inggris dan mitra Uni Eropa untuk populasi mereka.

Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan mereka tidak terburu-buru untuk mendapatkan sejumlah besar vaksin dengan cepat karena negara tersebut telah berhasil menjaga tingkat infeksi virus corona pada tingkat yang dapat dikendalikan, sehingga lebih memilih untuk menunggu dan melihat vaksin mana yang bekerja paling baik. Mengamankan lebih banyak vaksin dari berbagai jenis juga diperlukan karena keamanan semua vaksin belum terbukti terjamin, kata KDCA pada Senin (30/11).

KDCA mengatakan mereka tidak akan mulai memvaksinasi masyarakat Korsel hingga kuartal kedua 2021. Perusahaan Nasional Korea untuk Uji Klinis mengatakan bahwa hingga Senin sebanyak 3.500 orang telah mendaftar sebelumnya untuk berpartisipasi dalam uji klinis untuk vaksin eksperimental dan obat-obatan perawatan virus corona, meskipun hanya sejumlah kecil yang akan dipilih untuk berpartisipasi.

Dalam rencana penyediaan vaksin saat ini, pemerintah Korsel telah mengamankan sepertiga dari dosis yang dibutuhkan melalui fasilitas COVAX, yakni platform alokasi vaksin Coid-19 internasional yang dipimpin bersama oleh WHO. Hal itu dengan tambahan sejumlah dosis vaksin dibeli dari perusahaan swasta.

Berita terkait

Berita Lainnya