Wapres Sampaikan Pentingnya Peran WFZ di Masa Pandemi

Peran forum zakat dunia sangat diperlukan untuk turut memperkuat ekonomi Islam

Baznas
Wakil Presiden Prof. Dr. K.H. Ma
Rep: Rossi Handayani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Prof. Dr. K.H. Ma'ruf Amin membuka Konferensi World Zakat Forum (WZF) 2020 atau forum zakat dunia yang digelar secara daring, dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Baznas TV, Senin (30/11). Didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) World Zakat Forum, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA,  hadir pula dalam pembukaan Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi, S.I.P., S.H., M.H, serta para tokoh perwakilan dari lembaga zakat dunia.

Di hadapan lebih dari seribu peserta konferensi yang berasal dari 27 negara yang hadir secara virtual, KH Ma’ruf Amin menyampaikan pentingnya peran WZF dalam pemulihan ekonomi pascapandemi.

"Peran forum zakat dunia sangat diperlukan untuk turut memperkuat ekonomi Islam terutama dalam mendorong pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk membantu memberikan modal kerja bagi pelaku usaha yang siap melakukan pemulihan pascapandemi," katanya, seperti dalam siaran pers Baznas.

Dengan demikian, kata Ma'ruf, ekonomi Islam dapat menjadi lokomotif dalam membantu pemulihan ekonomi global. Ia menaruh harapan pada WZF yang kini menjadi wadah bagi organisasi pengelola zakat di 40 negara ini.

“Saya melihat potensi yang besar dari forum zakat dunia dalam membantu pemulihan pasca pandemi Covid-19. Saya juga memandang bahwa forum zakat dunia dapat mendorong dan memfasiltiasi proses penguatan dan perbaikan tata kelola zakat dunia dari pengumpulan, pengelolaan, penyaluran, sampai pada pelaporan,” tutur Ma’ruf.

Ma'ruf mengatakan, tata kelola yang baik akan semakin meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola zakat yang pada gilirannya akan semakin mendorong masyarakat untuk menyalurkan Zakat, Infak, dan Sedekah melaui lembaga pengelola zakat.

Baca Juga


r">

 

Sekjen WZF, Bambang Sudibyo yang juga menjabat sebagai Ketua Baznas, mengatakan semestinya konferensi WZF ini diselenggarakan di Malaysia. Namun karena pandemi Covid-19, Malaysia tidak siap menyelenggarakan konferensi, sehingga Sekretariat Jendreal memutuskan acara Konferensi WZF digelar secara daring.

“Dengan mengangkat tema utama 'Post Covid-19 Economic Recovery: The Role of World Zakat Forum" (Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19 : Peran World Zakat Forum)', dalam konferensi ini akan dibahas empat tema lainnya, yakni pertama meninjau ulang peran forum zakat dunia pasca pemulihan ekonomi Covid-19, kedua aktivasi ekonomi global pascaCovid-19: Adopsi Teknologi dalam Administrasi Zakat,” kata Bambang.

Ketiga, langkah maju untuk memperkuat forum zakat dunia, dan terakhir diskusi kementerian membahas zakat sebagai instrumen kebijakan fiskal dengan mengundang Kementerian Keuangan dan menteri lain dari negara anggota. Bambang menambahkan dalam WZF 2020 ini juga diagendakan untuk melakukan pemilihan Sekretaris Jenderal WZF untuk periode 2020-2023.

“Ini juga waktu yang tepat saya menyampaikan informasi, bahwa saya sebentar lagi sudah tidak menjabat sebagai Ketua Baznas. Oleh karena itu saya tidak mencalonkan kembali sebagai Sekjen WZF yang baru. Saya berterima kasih kepada penyelenggara WZF, Wapres, Menteri Agama dan seluruh tokoh yang hadir dalam acara ini,” tutupnya.

Di hari pertama ajang WZF 2020, terbagi menjadi dua plenary session. Plenary session pertama mengangkat tema “Review of The Role of World Zakat Forum in the post Covid-19 Economic Recovery” menghadirkan pembicara Wakil Sekretaris Jenderal WZF, Haji Ahmad Shukri Yussof dan Muhammad Lawal Maidoki, serta Azara Abukari Haroun CEO dari Lembaga Penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah dari Ghana.

Sementara untuk plenary session kedua mengangkat tema “Post Covid-19 global economy Activation: Adoption of Technology in zakat Administration” dengan pembicara Direktur Yayasan Zakat Dunia, Azim Kidwai, CEO lembaga zakat Afrika Selatan Yasmina France dan CEI lembaga zakat Selangor, Saipolyazan Mat Yusop.

Acara ini juga terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak yakni Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Pusat Pungutan Zakat (Malaysia), BNI Syariah dan Gopay.

Direktur Utama PT Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan yang telah diberikan kepada mitra BNI Syariah. "Kami berharap kerjasama yang sudah berjalan selama ini dapat ditingkatkan lebih erat lagi terkait commercial dan social finance," kata Firman.
 
Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah senantiasa berkomitmen untuk menjadi mitra bagi segenap nasabah dalam memberikan kebermanfaatan dan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat, diantaranya melalui pengembangan ekosistem halal melalui kerjasama dengan institusi pendidikan, UMKM, maupun masjid; pembayaran ZISWAF melalui digital banking; optimalisasi penghimpunan dana murah; serta kerjasama dengan institusi untuk layanan payroll dan cash management.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler