Saran Kesehatan yang Perlu Diabaikan
Tidak semua informasi kesehatan yang beredar itu akurat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran untuk menjaga kesehatan tampak semakin meningkat di masa pandemi Covid-19. Di sisi lain, teknologi dapat mempermudah orang-orang untuk mengakses informasi seputar kesehatan.
Hanya saja, tidak semua informasi kesehatan yang beredar itu akurat. Sebagian mungkin malah memberikan anjuran-anjuran kesehatan keliru yang dapat merugikan.
Setidaknya ada enam saran kesehatan terburuk yang sebaiknya tak diikuti. Berikut ini adalah keenam saran tersebut, seperti dilansir Men's Health.
Merendam Luka dalam Air Garam
Ada anjuran untuk membersihkan luka dengan cara merendamnya di air garam. Anjuran ini tidak tepat karena air garam tidak steril.
Air garam justru berpotensi mengandung bakteri sehingga tak cocok digunakan untuk membersihkan luka. Alih-alih menjadi bersih, luka justru berisiko untuk menjadi infeksi.
Minum Cuka Apel Cider Saat Pilek
Minum air putih yang dicampur dengan cuka apel cider diyakini dapat mengubah kadar pH tubuh. Perubahan kadar pH ini dikatakan dapat membuat bakteri dan virus di dalam tubuh tidak bisa hidup.
Anggapan tersebut belum terbukti secara ilmiah. Saat ini, bukti ilmiah yang sudah ada hanya berkaitan dengan efek cuka apel cider terhadap bakteri di luar tubuh, bukan bakteri di dalam tubuh.
Selain itu, kebanyakan kasus pilek disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Oleh karena itu, minum campuran air putih dan cuka apel cider saat pilek tak akan banyak membantu.
Tak Perlu Cuci Kaki Saat Mandi
Saat mandi, air hingga sabun akan mengalir secara otomatis dari badan ke kaki. Oleh karena itu, sebagian orang mungkin menganggap tak perlu lagi membersihkan kaki saat mandi,
Padahal, membersihkan area kaki secara menyeluruh saat mandi merupakan hal yang penting. Kotoran bisa tertinggal dan terakumulasi dalam jumlah yang cukup banyak bila kaki tidak disikat saat mandi.
Membersihkan Pusar tidak Penting
Anggapan bahwa pusar tak perlu dibersihkan juga keliru. Pusar dapat menjadi tempat berkumpulnya berbagai macam kotoran, termasuk sel kulit mati.
Tak hanya itu, bakteri dan ragi dapat tumbuh secara tidak terkontrol di area pusar. Dalam skenario terburuk, pusar dapat terkena infeksi bakteri atau infeksi ragi. Biasakan untuk membersihkan pusar secara rutin dengan air dan sabun yang lembut.
Atasi Kulit Terbakar dengan Minyak Kelapa
Abaikan anjuran untuk mengatasi kulit yang terbakar sinar matahari (sunburn) dengan minyak kelapa. Hingga saat ini belum ada bukti bahwa minyak kelapa efektif untuk menangani keluhan sunburn.
Akan tetapi, asisten profesor klinis di bidang dermatologi Estee Williams MD mengatakan ada alternatif lain yang sudah terbukti. Dua di antaranya adalah menangani sunburn dalam rendaman susu dingin serta penggunaan aloe vera.
Konsumsi Multivitamin Sebuah Keharusan
Konsumsi multivitamin merupakan hal yang baik, pada orang yang membutuhkan. Tapi tidak semua orang perlu mengonsumsi multivitamin.
Kebutuhan vitamin tubuh umumnya bisa terpenuhi melalui pola makan yang seimbang dan kaya akan buah serta sayur. Oleh karena itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk rutin mengonsumsi multivitamin.