Sidebar

Al Quran Kuno Masuk Daftar Warisan Budaya Iran

Wednesday, 02 Dec 2020 07:35 WIB
Alquran Kuno dari abad ke 8 Masehi yang tersimpan di Iran.

IHRAM.CO.ID, TEHERAN --- Beberapa benda kuno masuk dalam daftar warisan budaya nasional Iran. Termasuk di antaranya adalah sebuah salinan Al Quran berusia ratusan tahun dan juga sebuah rhyton.


Total ada tujuh benda kuno yang baru didaftar warisan budaya nasional Iran. Benda-benda kuno itu berasal dari kota Kerman dan disimpan di museum Provinsi.

Menurut laporan Tehran Times seperti dilansir Iqna.ir pada Rabu (2/12), naskah Al Quran kuno yang baru terdaftar itu dikenal dengan Qarakhatai dan Hussein. Keduanya ditulis tangan dengan gaya yang berasal dari naskah gaya kufi.

Sedangkan rython adalah sebuah wadah berbentuk kerucut kasar di mana air minuman dimaksudkan untuk diminum langsung atau untuk dituangkan dalam beberapa upacara seperti persembahan duka cita, atau hanya di meja.


Keterangan foto: Rython

Benda itu biasanya berbentuk kepala binatang dan diproduksi di wilayah yang luas di Eurasia kuno, terutama dari Persia hingga Balkan. Rython biasanya mempunyai lubang di bawah agar air minuman bisa keluar meski jenis lainnya tidak memiliki atau berfungsi sebagai cangkir semata namun tidak dapat di letakan di atas permukaan datar.

Pendaftaran benda-benda kuno itu dalam warisan budaya Iran merupakan upaya yang dilakukan komite ahli Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata dan Kerajinan, Iran bekerjasama dengan Provinsi.

Kota Kerman di provinsi Kerman merupakan wilayah yang istimewa. Wilayah ini dikelilingi gurun dan provinsi lainnya seperti Fars di Barat, Yazd di Utara, Khorasan Selatan di timur laut, Sistan-Baluchestan di timur, dan Hormozgan di selatan.

Provinsi besar dan luas ini telah menjadi tempat peleburan budaya sejak jaman dahulu yang memadukan orang Persia dengan penduduk suku subkontinental. Wilayah ini adalah rumah bagi banyak situs bersejarah dan pemandangan indah seperti Bazaar-e Sartasari, Kubah Jabalieh, Pemandian Ganjali Khan, Masjid Malek Jameh, dan Gurun Shahdad. Andrian Saputra.

 

Berita terkait

Berita Lainnya