Wali Kota Solo Usul Asrama Haji Jadi RS Darurat Covid-19

Asrama Haji Donohudan diusulkan jadi RS darurat covid-19 untuk mengkarantina OTG

Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah
Rep: Binti Sholikah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengusulkan pemanfaatan gedung Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali sebagai rumah sakit darurat untuk karantina bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG). Gedung milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut diusulkan sebagai RS darurat lantaran kapasitasnya bisa menampung lebih dari 10 ribu orang. Di samping itu, kasus Covid-19 di Jawa Tengah menjadi yang tertinggi se-Indonesia, sedangkan ruang isolasi di sejumlah rumah sakit sudah mulai penuh.

"Saya sudah mengusulkan tiga kali kepada Pak Gubernur untuk Asrama Haji Donohudan itu dijadikan untuk pusat isolasi, dan sampai hari ini belum dijawab. Daripada gedungnya itu nganggur, kalau pasien Covid-19 isolasi mandiri semua itu tidak akan bisa memutus penyebaran," kata Wali Kota kepada wartawan, Rabu (2/12).

Rudyatmo menyebut, dua rumah sakit milik Pemkot yakni RSUD Ngipang dan RSUD Bung Karno kapasitas ruang isolasinya sudah penuh. Sedangkan, pasien Covid-19 di Solo yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing lebih dari 700 orang. Isolasi mandiri di rumah masing-masing berpotensi menularkan kepada anggota keluarga lainnya.

Setiap hari Pemkot Solo melakukan uji swab terhadap lebih dari 500 orang. Sampai Rabu ini sudah lebih dari 32.400 sampel yang diambil swab. Sedangkan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.459 orang.

"Sehingga dengan kerja keras seperti ini kalau tidak disiapkan untuk karantina isolasi mandiri massal itu tidak akan selesai-selesai. Ini harus menjadi bahan pertimbangan Pak Gubernur, Asrama Haji Donohudan dijadikan dulu sebagai rumah sakit darurat," ucapnya.

Rudyatmo menambahkan, jika nantinya diizinkan oleh Pemprov, maka Asrama Haji Donohudan minimal bisa dimanfaatkan oleh kota/kabupaten di Solo Raya, yakni Solo, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Klaten, dan Wonogiri. Nantinya, kebutuhan logistik pasien ditanggung oleh Pemkab/Pemkot masing-masing.

"Pemprov hanya menyediakan tempat. Tapi sebetulnya bencana nasional nonalam itu tanggung jawab besar itu provinsi bukan kota/kabupaten. Makanya kalau diizinkan Asrama Haji Donohudan itu dipakai seperti Wisma Atlet. Nanti kami siapkan anggaran juga. Misalnya warga saya di Donohudan ada 600 orang ya saya tanggung jawab 600 jiwa," paparnya.

Meski demikian, Pemkot masih punya cadangan kalau semua rumah sakit terpaksa benar-benar penuh. Pemkot akan menyiapkan Solo Techno Park (STP) sebagai rumah sakit darurat. "Terkait anggaran, kami masih cukup, cuma tenaga kesehatan perlu ditambah," katanya.



Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler