Ahok: Pertamina Siap Jadi Minoritas

Pertamina menawarkan skema BOT dalam pengembangan pabrik petrokimia.

Antara/Reno Esnir
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Rep: Intan Pratiwi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama meminta kerja sama para Investor untuk bisa bersama sama dengan Pertamina untuk mengembangkan pabrik petrokimia. Ia mengatakan Pertamina siap jika hanya menjadi pemilik saham minoritas dalam pembangunan pabrik petrokimia ini.

Baca Juga


Ahok menjelaskan hal tersebut merupakan salah satu tawaran dari Pertamina dalam menggaet investor untuk bisa mengembangkan rencana ini. Sebab, melakukan pengembangan petrokimia membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Kami membuka kerjasama dalam hal modal. Apabila memang ada investor yang mau masuk ke kilang kita siap menjadi minoritas," ujar Ahok, Rabu (2/12).

Selain itu, kata Ahok Pertamina juga mempersilahkan para investor untuk bisa membawa minyak mentahnya sendiri ke Indonesia. Tentu, kata Ahok dengan skema Build Operate Transfer (BOT) yang ditawarkan Pertamina.

Kelak, kata Ahok, Pertamina akan menyerap produk dari hasil olahan kilang ini dengan market price yang fair. "Pertamina akan menyerap produk tersebut dan kami menjamin harganya akan sesuai dengan harga pasar yang ada," tambah Ahok.

Ahok pun menilai langkah ini perlu dukungan pemerintah dengan mengubah acuan harga minyak indonesia, Indonesian Crude Price (ICP). Selama ini, menurut dia, banyak pembeli internasional yang belum tertarik membeli produk hasil olahan pertamina karena harga yang dibentuk dari ICP tidak menarik untuk mereka.

"ICP ini memang harus diamandemen, formulasi  ICP harus memasukan harga pasar. Sebab, selama ini mungkin menjadi alasan kenapa produk kita tidak menarik bagi pembeli, karena harganya tidak bisa bersaing dengan produk lain," ujar Ahok.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler