KPK Amankan 16 Orang Terkait OTT Bupati Banggai Laut
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan 16 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan terhadap Bupati Banggai Laut, Sulawesi Tengah (Sulteng). Operasi senyap tersebut dilakukan lembaga antirasuah itu pada Kamis (3/12) lalu aekitar pukul 13.00 WIB.
"Pihak yang diamankan sejauh ini ada 16 orang, diantaranya adalah Bupati Banggai laut, pejabat dilingkungan pemkab Banggai Laut dan beberapa pihak swasta," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Jumat (4/12).
Ali menjelaskan bahwa operasi senyap tersebut dilakukan di dua wilayah berbeda. Dia melanjutkan, KPK melakukan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi di wilayah kabupaten Banggai kepulauan dan kabupaten Luwuk, Sulteng.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengonfirmasi OTT yang mereka lakukan di Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Dia mengatakan, dalam kesempatan itu KPK mengamankan pejabat negara dan satu pihak swasta.
Meski demikian, saat itu dia enggan untuk mengungkapkan secara rinci terkait jumlah orang yang ditangkap serta uang yang diamankan dalam tindak pidana korupsi tersebut. Dia mengatakan, saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan di daerah yang dimaksud.
Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo diketahui merupakan calon kepala daerah pejawat di kawasan tersebut. Calon bupati yang dipasangkan dengan Ridaya Laode Ngkowe ini diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Meski demikian, Ghufron belum bisa menyimpulkan jika penangkapan yang dilakukan KPK ada kaitannya dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Dia mengatakan, KPK tidak mengaitkan penangkapan seseorang dengan pilkada ataupun kegiatan bisnis tertentu.
KPK saat ini mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan dalam OTT ini. Belum diketahui kapan KPK akan menggelar jumpa pers terkait OTT kali ini.
Seperti diketahui, KPK belum lama ini menjaring Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Politisi Gerindra itu diamankan terkait perkara penetapan izin ekspor benih lobster.
Operasi penangkapan selanjutkan juga dilakukan terhadap Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna. Dia ditangkap karena diduga menerima suap terkait pembangunan rumah sakit.