Pemkot Tomohon Latih Wirausaha Muda Tekan Angka Pengangguran
IHRAM.CO.ID,TOMOHON -- Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara melatih pemuda menjadi wirausaha untuk menekan angka pengangguran di masa pandemi Covid-19.
"Melihat kondisi sekarang ini di tengah pandemi Covid-19, maka pemuda Kota Tomohon dituntut melakukan terobosan-terobosan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya mengatasi masalah yang dihadapi," ujar Wali Kota Tomohon, Jimmy F Eman di Tomohon, Selasa malam (9/12).
Salah satu solusi yang dilakukan untuk menekan angka pengangguran ini adalah dilakukan pelatihan-pelatihan keterampilan yang bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi pemuda dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah kita.
Karena itulah, pemerintah kota melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga Daerah melaksanakan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi pemuda tahun 2020.
Wali Kota menjelaskan, menurut UU Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan, yang dimaksud dengan pemuda adalah Warga Negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun.
Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda. Karena itu, pembangunan kepemudaan bertujuan untuk mewujudkan pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, cerdas. Kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab berdaya saing.
Selanjutnya, memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan RI.
Tujuan pembangunan kepemudaan tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan prestasi dan peran serta aktif pemuda dalam berbagai bidang pembangunan, baik di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, sosial kemasyarakatan, politik dan budaya.
Berbagai kemajuan yang dicapai di bidang pemuda, di antaranya adalah meningkatnya peran dan partisipasi pemuda diberbagai bidang pembangunan. "Fenomena pengangguran selain disebabkan karena tidak sinkronnya kualifikasi lulusan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja/usaha (link and match)," jelasnya.
Hal tersebut sekaligus menjelaskan masih rendahnya tingkat kewirausahaan yang dapat dihasilkan dari dunia pendidikan. "Upaya pengembangan kewirausahaan khususnya di usia pemuda melalui kegiatan pelatihan harus terus digalakkan sebagai salah satu unsur penting dalam upaya menciptakan wirausaha muda yang tangguh," ujarnya.