Penasihat Biden: Tak Ada Pesta Natal karena Covid-19

Perlu beberapa bulan agar vaksin bisa terjangkau secara luas.

VOA
Produk Vaksin Covid-19 Phzer dan Moderna dari Amerika Serikat
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, OHIO -- Seorang penasihat virus Corona terkemuka untuk Presiden terpilih Joe Biden menyampaikan pesan liburan yang tegas kepada orang Amerika pada Kamis (!0/12). Penasihat itu menyebut "tidak ada pesta Natal" - dan memperingatkan mereka menghadapi pembatasan gerak akibat Covid-19 selama beberapa pekan mendatang.

"Minimal tiga hingga enam minggu ke depan ... adalah minggu Covid kami," kata Dr. Michael Osterholm, anggota dewan penasihat virus Corona Biden, kepada CNN.

"Ini tidak akan berakhir setelah itu, tapi itu adalah periode sekarang di mana kita bisa mengalami lonjakan kasus Covid-19."

Osterholm menekankan bahwa perlu waktu beberapa bulan sebelum negara itu memiliki ketersediaan vaksin yang dapat dijangkau secara luas. Panel penasihat luar untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memilih untuk merekomendasikan otorisasi penggunaan darurat dari vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitranya di Jerman, BioNTech SE.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS diharapkan memberikan persetujuan dalam beberapa hari mendatang. Panel penasehat juga akan meninjau vaksin kedua dari Moderna Inc minggu depan.

Namun demikian, Osterholm mengatakan sejumlah besar vaksin tidak akan tersedia secara umum sebelum Maret atau April. Petugas kesehatan dan penghuni panti jompo kemungkinan besar akan divaksinasi untuk tahap pertama.

Peringatan Osterholm itu datang ketika beban kasus Covid-19 melonjak lebih tinggi, membebani sistem perawatan kesehatan di kota-kota kecil di seluruh negeri dan menyebabkan unit perawatan intensif di ratusan rumah sakit mendekati kapasitas.

Dia mendesak orang Amerika untuk melakukan yang terbaik untuk memperlambat penularan dengan membatasi interaksi sosial untuk anggota keluarga terdekat mereka, dan yang terpenting, "Tidak ada pesta Natal." "Tidak ada pesta Natal yang aman di negara ini sekarang," katanya.

Jumlah kematian harian

Pada Rabu, jumlah kematian harian Covid-19 di Amerika Serikat melampaui 3.000 untuk pertama kalinya. Angkanya naik menjadi 3.253 kematian. Itu melebihi jumlah korban jiwa akibat serangan 11 September 2001 dan mendorong jumlah orang Amerika yang terbunuh oleh virus sejak awal pandemi menjadi lebih dari 290 ribu jiwa.

Sebanyak 106.219 orang dirawat di rumah sakit karena penyakit itu pada Rabu malam. Jumlah itu, menurut Reuters naik 18 persen selama dua minggu terakhir.

Zona panas pandemi berada di daerah pedesaan dan kota-kota. Di wilayah pertanian Lembah San Joaquin California, kurang dari 2 persen tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) yang kosong, Kapasitas ICU yang tersedia di seluruh negara bagian AS terpadat telah turun menjadi hanya 7,7 persen.

Penghuni dan staf panti jompo sangat terpukul oleh Covid-19. "Ini adalah pandemi yang tidak pernah dialami siapa pun dalam hidup kita," kata Stephen Hanse, presiden Asosiasi Fasilitas Kesehatan Negara Bagian New York dan Pusat Bantuan Hidup Negara Bagian New York, kepada Reuters, Kamis.

Pada Kamis, Gubernur Virginia Ralph Northam yang juga seorang dokter medis, memberlakukan jam malam dari 24.00 hingga jam 5 pagi. Aturan ini berlaku mulai Senin dan berlangsung hingga setidaknya 31 Januari.

"Jumlah kasus telah meningkat selama berminggu-minggu. Kasus COVID-19 sekarang lebih tinggi daripada sebelumnya, kata Northam dalam jumpa pers.

Gubernur Mike DeWine dari Ohio mengatakan dia memperpanjang jam malam negara bagiannya pukul 22.00 hingga 05.00 hingga 2 Januari. Sementara Gubernur Pennsylvania Tom Wolf, yang dinyatakan positif Covid-19 minggu ini, mengumumkan langkah-langkah mitigasi baru yang akan berlaku pada  Sabtu.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler