Molnupiravir Berpotensi Bikin Virus Corona tak Menular Lagi

Molnupiravir akan diuji coba klinis pada manusia sebagai obat Covid-19.

www.freepik.com
Obat Covid-19 (ilustrasi). Obat antivirus yang sudah ada diuji coba untuk membuktikan kemungkinan khasiatnya untuk melawan penyakit infeksi virus corona tipe baru (Covid-19).
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejauh ini, belum ada obat khusus yang dianggap efektif untuk menyembuhkan infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Namun, penelitian terbaru terhadap molnupiravir menunjukkan bahwa obat oral yang selama ini digunakan sebagai antivirus itu tampak menunjukkan hasil mengejutkan.

Menurut para peneliti di Institute of Biomedical Sciences, Georgia State University, molnupiravir mungkin dapat menghentikan penularan dan penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 dalam 24 jam. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Microbiology.

Molnupiravir dikenal sebagai obat antivirus yang dipakai secara oral ini dibuat oleh perusahaan bioteknologi Ridgeback Biotherapeutics yang bekerja sama dengan perusahaan obat Merck. Dilansir Times Now News, peneliti di India berencana melakukan uji coba klinis molnupiravir terhadap manusia.

Baca Juga


Daftar obat yang diberikan untuk pasien Covid-19. - (Republika)

Obat yang juga terbukti ampuh melawan infeksi flu tersebut telah diujicobakan pada musang dan tampak positif menghambat penyebaran SARS-CoV-2. Menurut Richard K Plemper, seorang dokter dan profesor, komponen aktivitas molnupiravir melawan infeksi flu.

Khasiatnya dalam menghentikan penularan virus corona jenis baru dibuktikan pada musang yang terinfeksi virus corona tipe baru. Musang itu mendapatkan molnupiravir ketika virusnya mulai menyebar dari hidung. Musang dipilih sebagai hewan uji coba karena fisiologi parunya mirip manusia.

"Ketika kami memasukkan musang yang terpapar virus corona ke dalam kandang yang sama dengan musang sehat, tidak ada satupun musang yang menjadi terinfeksi karena musang yang sakit telah diberi molnupiravir,” ujar Josef Wolf, salah satu peneliti dalam studi tersebut.

Menurut para ahli, jika penelitian yang menunjukkan hasil positif pada musang ini juga berlaku pada manusia, pasien Covid-19 bisa tak lagi menular hanya dalam waktu 24 jam setelah minum molnupiravir. Shekhar Mande, Direktur Jenderal Dewan Riset Ilmiah dan Industri Georgia State University mengatakan, pengobatan yang dilakukan dengan molnupiravir pada dasarnya menghentikan replikasi duplikat RNA infeksi di dalam sel.

"Pada dasarnya, kami memilih melanjutkan persiapan klinis untuk menguji coba molnupiravir pada manusia dan meminta izin regulator,” jelas Mande.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler