Bahrain Setujui Penggunaan Vaksin China Sinopharm
IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Otoritas Pengaturan Kesehatan Nasional Bahrain menyatakan telah menyetujui pendaftaran untuk menggunakan vaksin virus corona yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm). Hal ini mengingat Bahrain juga ikut dalam dalam uji cova vaksin tersebut.
Pernyataan yang disampaikan otoritas Bahrain tidak menentukan vaksin mana yang akan digunakan di antara dua vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm. Namun, data uji klinis Fase III menunjukkan tingkat kemanjuran 86 persen dan Bahrain telah berpartisipasi dalam uji coba vaksin ini.
Data yang dikutip Bahrain itu sama dengan yang diumumkan awal bulan ini oleh Uni Emirat Arab yang didasarkan pada analisis sementara uji klinis tahap akhir untuk vaksin yang tidak aktif yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing, sebuah unit dari Grup Biotec Nasional China Sinopharms (CNBG).
Sebagaimana dilansir dari Gulf News, Senin (14/12), pada Juli lalu, UEA memulai uji klinis Fase III untuk vaksin. Uji coba tersebut diperluas ke Bahrain, Yordania dan Mesir. Baik CNBG maupun Sinopharm tidak dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan.
Pernyataan Bahrain menyebutkan bahwa kerajaan telah berpartisipasi dalam uji coba Fase III dari vaksin yang disetujui. Bahrain sebelumnya telah mengesahkannya untuk penggunaan darurat kepada para profesional garis depan.
Namun tidak dijelaskan apakah menyetujui untuk pendaftaran berarti bahwa sekarang akan tersedia untuk masyarakat umum. Di sisi lain, Bahrain pada awal bulan ini memberikan otorisasi penggunaan darurat atas vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19.
Dengan vaksin dari Pfizer/BioNTech, disebutkan pada 10 Desember lalu bahwa mereka akan memberikan vaksin Covid-19 secara gratis untuk semua warga dan penduduk.