Pippo Inzaghi Cerita Momen Aneh Lawan Adik Sendiri

Benevento asuhan Filippo Inzaghi menahan Lazio yang dipoles adiknya Simone Inzaghi.

EPA-EFE/MARIO TADDEO
Simone Inzaghi (kiri) berfoto bersama kakaknya Filippo Inzaghi sebelum laga Lazio vs Benevento.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Benevento Filippo 'Pippo'Inzaghi bercerita momen canggung dan aneh jelang laga timnya melawan Lazio di pentas Serie A Italia, Rabu (16/12) dini hari WIB. Pippo harus beradu taktik dengan adiknya sendiri, Simone Inzaghi. Benevento bisa menahan Lazio yang lebih diunggulkan 1-1 pada laga di Stadion Ciro Vigorito, Benevento.

Baca Juga


"Itu adalah pertandingan yang aneh, malam yang emosional untuk bermain melawan tim asuhan adik saya, tim yang biasanya saya dukung. Hari ini saya menemukan foto saya dan Simone di Piacenza, di stadion dengan sebuah bantal dari arena," kata Pippo, dikutip dari Football Italia.

Jelang laga, Pippo mengaku merasa aneh. Pippo mengatakan, ia berbicara dengan Simone via telepon sekitar tengah malam, hal yang biasanya mereka lakukan. Biasanya, mereka membicarakan bagaimana kondisi para pemain, apa yang mereka rencanakan secara taktik. Namun kali ini mereka tidak dapat mengungkapkannya karena akan saling berhadapan. 

"Itu pembicaraan yang cukup sulit. Merupakan hal yang sulit juga merayakan gol ke gawang tim adik Anda dan ia melakukan hal yang sama, jadi kami lebih kalem di pinggir lapangan dibanding biasanya,"kata Pippo.

Mantan penyerang tajam Juventus dan AC Milan ini mengaku tidak punya banyak kata untuk adiknya. Menurut dia, Simone layak mendapatkan apresiasi besar atas pencapaiannya sebagai pelatih.

"Hal-hal yang diraih adik saya bersama Lazio merupakan sesuatu yang luar biasa, dan ia layak untuk mendapat pujian," ujarnya.

Pippo merasa puas tim asuhannya mampu menahan imbang Lazio dengan skor 1-1, terutama karena sang lawan memiliki kualitas di atas mereka. Itu merupakan kedua kalinya Inzaghi bersaudara itu bertemu sebagai juru taktik. Pada Desember 2018, Lazio asuhan Simone menang 2-0 atas Bologna yang dilatih Filippo.

"Saya tidak bisa meminta lebih lagi dari para pemain. Mereka fantastis dan memberikan momen indah ini kepada saya, karena bermain di level yang sama dengan Juventus dan Lazio, setelah kami berada di Serie B pada musim lalu," kata Pippo.

Ia menyebut Lazio seperti alien pada babak pertama. Tim tamu mendominasi Benevento dan menunjukkan alasan mereka layak berada di 16 besar Liga Champions. "Namun kami tidak menyerah dan kami mampu mengejarnya. Saya benar-benar gembira karena semua kerja keras kami terbayar dengan hasil ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler