Sidebar

Cagar Biosfer Taman Nasional Kapuas Hulu

Thursday, 17 Dec 2020 23:01 WIB
Cagar Biosfer Taman Nasional Kapuas Hulu (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,PUTUSSIBAU -- Pemerintah bersama lembaga dan kementerian terkait membahas pengelolaan Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum (CBBKDS) yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.


"Kami berharap pertemuan itu membawa hasil strategis pengelolaan cagar biosfer untuk lima tahun ke depan secara berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat," kata Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir, saat membuka Rapat koordinasi pengelolaan cagar biosfer, di Aula Kantor Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kapuas Hulu, Kamis (17/12).

Disampaikan Nasir, sebagai kabupaten konservasi, Pemkab Kapuas Hulu komitmen untuk mendukung program cagar biosfer di kawasan taman nasional yang lestari dengan harapan mendatangkan manfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kapuas Hulu sebagai penjaga paru-paru dunia.

Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Winarni mengatakan penerapan cagar biosfer diharapkan mampu menjadi panduan dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan.

Menurut dia, aspek konservasi, ekonomi dan pembangunan berselaras didukung oleh aspek keilmuan dalam mendukung perencanaan membangun di wilayah Kapuas Hulu. "Kami apresiasi keberadaan landskap kawasan hutan Kapuas Hulu masih utuh dan terjaga dengan baik, ini adalah bukti nyata pemerintah daerah, pemerintah pusat dan semua pihak bekerjasama dengan baik dalam menjaga sumberdaya alam dan potensi keanekaragaman hayati didalamnya," kata Winarni.

Ditegaskan Winarni, tantangan pengelolaan Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu merupakan kekayaan dunia harus memberikan manfaatan untuk kesejahteraan masyarakat. "Cagar biosfer itu kekayaan dunia, tugas kita bagaimana mendorong perhatian mata dunia untuk meningkatkan bantuan dalam program berkelanjutan," kata dia.

Sementara itu, Perwakilan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem ( KSDAE) Nandang Prihadi mengatakan dengan ditetapkanya status cagar biosfer dari Unesco Tahun 2018, maka itu menjadi tantangan bagi kita untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan kawasan baik pada zona inti, zona penyangga mau pun zona transisi.

Salah satunya, kata Nandang dengan membangun sinergistas multi stek holder dalam menjalankan program berkelanjutan setiap pemangku kepentingan di kawasan cagar biosfer."Status cagar biosfer itu sebagai bentuk apresiasi dunia terhadap kekayaan keanekaragaman hayati dan sosial budaya masyarakat, kemudian itu mesti kita kelola untuk kesejahteraan masyarakat dengan pembangunan berkelanjutan," kata Nandang.

Rapat forum koordinasi pengelolaan Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum (CBBKDS) Kapuas Hulu tersebut diselenggarakan oleh Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum) Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

 

Berita terkait

Berita Lainnya