PLN Operasikan 6 Infrastruktur Ketenagalistrikan di Aceh
Kehadiran infrastruktur ini akan meningkatkan keandalan listril wilayah tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN selalu mengupayakan keandalan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di seluruh tanah air. Komitmen ini kembali terlihat melalui keberhasilannya dalam merampungkan pembangunan dan mengoperasikan 6 (enam) infrastruktur ketenagalistrikan yang tersebar di Aceh dan Sumatera Utara.
Keenam infrastruktur yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut meliputi Gardu Induk (GI) Tanjungbalai berkapasitas 60 Mega Volt Ampere (MVA), GI Uleekareng berkapasitas 60 MVA, GI Kruengraya kapasitas 30 MVA, Jaringan Transmisi 150 kV Banda Aceh – Uleekareng sepanjang 29,08 kilometer sirkit (kms), Jaringan Transmisi 150 kV Uleekareng – Kruengraya sepanjang 35,06 kms dan Jaringan Transmisi 150 kV Kisaran - Tanjungbalai 28,34 kms.
"Puji syukur, jelang akhir tahun kita berhasil lakukan energize (pemberian tegangan) terhadap infrastruktur ketenagalistrikan kita di Sumatera Utara dan Aceh. Semoga infrastruktur ini dapat segera memberikan keandalan dan bermanfaat bagi semua masyarakat," terang General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP Sumbagut), Octavianus Padudung.
Menurutnya, melalui kehadiran infrastruktur ini akan meningkatkan penjualan, meningkatkan keandalan serta kualitas sistem kelistrikan setempat.
"Di Tanjungbalai, kehadiran infrastruktur ini semoga dapat meningkatkan potensi masuknya para investor, seperti untuk membangun pabrik Cold Storage, Pabrik Kelapa Sawit, maupun pabrik-pabrik lainnya karena listriknya sudah semakin andal," pungkasnya.
Dirinya juga menambahkan, dengan beroperasinya GI Uleekareng dan Krueng Raya di Aceh akan turut memasok listrik yang kian andal bagi Bandara Iskandar Muda, Kawasan Industri Aceh (KIA), Pelabuhan Malahayati dan masyarakat di sekitar Uleekareng dan Krueng Raya.