Netanyahu Jalani Vaksinasi Covid-19 Perdana Temuan Muslim  

Benyamin Netanyahu meminta vaksinasi Covid-19 perdana

EPA/Jim Hollander
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, meminta vaksinasi Covid-19 perdana
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV— Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menerima suntikan perdana vaksin Covid-19. Langkah ini menandakan Israel memulai peluncuran vaksinasi nasional selama beberapa hari mendatang.

Baca Juga


Netanyahu yang saat ini berusia 71 tahun disuntik dengan vaksin Pfizer-BioNTech, yang merupakan temuan dari Muslim berdarah Turki warga negara Jerman Ugur Sahin,  bersama dengan Menteri kesehatan Israel. Vaksinasi ini disiarkan secara langsung di TV di Sheba Medical Center di Ramat Gan, dekat Tel Aviv.

“Saya minta vaksinasi dulu, bersama Menteri Kesehatan Yuli Edelstein, sebagai contoh pribadi dan mendorong Anda untuk divaksinasi,” kata Netanyahu kepada penonton televisi dilansir dari Alarabiya, Sabtu (19/12).

Setelah menerima suntikan vaksin,  masing-masing harus menerima suntikan penguat kembali dalam tiga pekan untuk perlindungan optimal dari virus corona baru.

Sementara Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mendapat suntikan langsung di televisi Jumat (18/12) sementara Presiden terpilih Joe Biden diatur untuk menerima suntikannya pada hari Senin.

Adapun Presiden Amerika saat ini, Donald Trump telah memperjelas bahwa dia tidak berencana untuk mengambil vaksin dalam waktu dekat dengan keyakinan bahwa pemulihannya dari serangan Covid-19 telah memberinya kekebalan.

Kementerian kesehatan Israel terbaru melaporkan lebih dari 370 ribu orang telah dites positif terkena virus sejak negara itu mengonfirmasi kasus pertamanya pada Februari. Lebih dari 3.000 orang telah meninggal, di negara berpenduduk sekitar 9 juta tersebut.

Vaksin ini rencananya akan diluncurkan di 10 rumah sakit dan pusat vaksinasi di sekitar Israel untuk petugas kesehatan mulai Ahad (20/12) menurut Kementerian Kesehatan. Selama pekan ini, pernyataan kementerian mengatakan, vaksinasi akan diperluas ke masyarakat umum, dimulai dengan mereka yang berusia di atas 60 tahun. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler