Percontohan Apartemen Tangguh Lawan Covid-19 di Cipinang

Apartemen Tangguh harus dilengkapi sarana dan prasarana prokes yang ketat.

Istimewa
Kombes Pol Mokhammad Ngajib saat di Apartemen Bassura City.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Pemulasaran dan Tim Pemburu Covid-19 Polda Metro Jaya (PMJ) melakukan 3T (tracing, testing, treatment) terhadap penghuni Apartemen Bassura City Tower Jasmine, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, pada Selasa (22/12). Langkah 3T ini dilakukan setelah salah seorang penghuni yang positif Covid-19 meninggal.


Seorang penghuni Apartemen Basura meninggal saat yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri di apartemennya. Mendapat informasi adanya penghuni apartemen yang meninggal, tim yang dipimpin Direktur Samapta PMJ Kombes Pol Mokhammad Ngajib dan Kabid Dokkes PMJ Kombes Pol Umar Shahab mendatangi lokasi.

“Tim Pemulasaran Polda Metro Jaya bersama petugas Dinas Kesehatan melakukan pemulasaran jenazah sesuai SOP (standar operasional prosedur) Covid-19. Jenazah dimakamkan di TPU Tegal Alur,” kata Kombes Pol Mokhammad Ngajib melalui keterangannya, Rabu (23/12).

Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di apartemen tersebut, kata Ngajib, Tim Pemburu Covid-19 PMJ kemudian melakukan tracing dan testing terhadap sejumlah orang yang kontak erat dengan orang yang meninggal tersebut. Berdasarkan hasil tracing, Tim Pemburu Covid-19 PMJ melakukan rapid test terhadap 15 orang penghuni Apartemen Bassura City. Hasilnya, satu orang dinyatakan reaktif. 

“Yang bersangkutan tinggal satu lantai. Kami mengarahkan agar yang bersangkutan  menjalani isolasi mandiri. Kami juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk dilakukan tes swab PCR terhadap beliau,” papar Kombes Pol Ngajib. 

Untuk itu, menurut Ngajib, pihaknya berencana menjadikan Apartemen Bassura City sebagai proyek percontohan Program Apartemen Tangguh. “Ke depan kami akan lakukan upaya sebagaimana program Bapak Kapolda Metro Jaya untuk dibuatkan program Apartemen Tangguh seperti Kampung Tangguh,” tuturnya. 

Saat mengecek kelengkapan sarana protokol kesehatan (prokes) di Apartemen Bassura City seperti alat pengukur suhu, tempat mencuci tangan, dan hand sanitizer, Ngajib mengakatan semuanya sudah tersedia. “Pengukur suhu dan tempat cuci tangan sudah ada, tetapi penggunaannya belum optimal,” katanya.

Layaknya Kampung Tangguh, menurut Ngajib, program Apartemen Tangguh juga nantinya harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana prokes yang lengkap, termasuk keterlibatan petugas dari instansi yang terkait dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19.

Ke depannya, kata dia, setiap orang yang masuk ke apartemen itu wajib mematuhi Prokes seperti diukur suhu tubuhnya, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

“Melalui program Apartemen Tangguh, diharapkan nantinya apartemen yang kini jadi zona merah ini bisa berubah menjadi zona oranye, yang kemudian berubah lagi menjadi zona hijau seperti semula,” ujarnya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler