Rapid Test Bagi Sopir Hingga Penumpang di Baranangsiang

Tes rapid antigen ini dilaksanakan selama lima hari ke depan

istimewa
Sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor melakukan tes rapid antigen terhadap para sopir, kondektur, serta penumpang di Terimnal Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Pelaksanaan tes rapid antigen ini bekerjasama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor melakukan tes rapid antigen terhadap para sopir, kondektur, serta penumpang di Terminal Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Pelaksanaan tes rapid antigen ini bekerjasama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub.


“Semua disiapkan oleh BPTJ Kemenhub. Dari Dinkes selaku yang memberikan pelayanan mengediakan SDM dan pelayanan lainnya,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bogor, Bai Kusnadi, ketika ditemui Republika di lokasi tes rapid, Kamis (24/12).

Bai menjelaskan, tes rapid antigen ini akan dilaksanakan selama lima hari ke depan. Mulai Kamis (24/12) hingga Senin (31/22), dengan dijadwalkan per-hari rata-rata 100 orang.

Hasil dari tes rapid antigen ini bisa ditunggu selama 10 hingga 15 menit. “Jika ditemukan ada yang reaktif, seperti SOP yang ada maka akan kita rekomendasikan jika berasal dsri Kota Bogor untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kemudian nanti kita jadwalkan untuk tes swab,” kata Bai.

Di lokasi yang sama, Kepala Terminal Baranangsiang, Moses Lieba Ary mengatakan ada sekitar 20 sopir dan kondektur, serta penumpang yang sudah melakukan tes rapid antigen sejak pagi hingga menjelang siang."Masih diadakan pemanggilan pada tiap-tiap PO bus dibantu anggota kepolisian untuk memanggil mereka," kata Moses.

Sasarannya sendiri, yakni para sopir, kernet atau penumpang yang beroperasi di AKAP, AKDP, dan transJabodetabek. "Kondisi (penumpang) terminal saat ini fluktuatif. Dari tanggal 1 Desember hingga sekarang justru ada penurunan, tapi tidak signifikan. Mungkin mereka banyak yang tidak melakukan perjalanan luar kota," kata Moses.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler