Guest House UI Dijadikan Fasilitas Isolasi Pasien Covid-19

Guest House PSJ UI mampu menampung hingga 40 pasien Covid-19

Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyatakan akan menambah fasilitas isolasi pasien positif Covid-19 di Guest House Pusat Studi Jepang (PSJ), Universitas Indonesia (UI)
Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pasien positif Covid-19 di Kota Depok terus bertambah. Pemerintah Kota Depok akan berupaya mencari solusi agar pasien Covid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dapat menjalani isolasi di tempat yang representatif. 


"Salah satunya akan menambah fasilitas isolasi pasien positif Covid-19 di Guest House Pusat Studi Jepang (PSJ), Universitas Indonesia (UI)," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (25/12).

Guest House PSJ UI untuk menampung OTG dengan kapasitas 40 pasien Covid-19. "Saat ini kami mengembangkan penambahan fasilitas isolasi mandiri di Guest House PSJ UI, untuk menampung OTG dengan kapasitas 40 pasien. Hal ini dikarenakan kita harus segera memisahkan mereka yang positif dengan yang non-reaktif, khususnya di lingkungan keluarga," tutur Idris.

Sebelumnya, lanjut Idris, Pemkot bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sudah menyediakan Wisma Makara UI. Gedung tersebut, menjadi tempat isolasi khusus bagi OTG dengan kapasitas 120 pasien,

"Upaya lainnya yang terus didorong adalah menguatkan kembali keberadaan Kampung Siaga Covid-19 (KSC). Termasuk meningkatkan kapasitas tes, serta penegakkan hukum secara terintegrasi dengan TNI/POLRI dalam penerapan protokol kesehatan," terangnya.

Dia mengutarakan, status risiko penyebaran Covid-19 di Indonesia khususnya Kota Depok masih fluktuatif. Bahkan, pekan ini pada periode 20 Desember 2020, Kota Depok berada pada zona risiko tinggi atau zona merah. "Kasus mayoritas berasal dari klaster keluarga dan komunitas, di samping klaster perkantoran," pungkas Idris. 

 

Sementara itu, selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Puskesmas di Kota Depok tetap membuka pelayanan kesehatan dasar. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat tetap mendapatkan layanan kesehatan meski saat libur akhir tahun.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Enny Ekasari mengatakan, untuk Puskesmas 24 jam tetap beroperasi meskipun libur nasional. "Kami pastikan seluruh Puskesmas di Kota Depok tetap memberikan pelayanan kesehatan selama cuti bersama," ujar Enny dalam siaran pers, Kamis (24/12).

Adapun 11 Puskesmas yang sudah memberikan pelayanan kesehatan selama 24 jam antara lain Puskesmas Cilodong, Puskesmas Sukmajaya, Puskesmas Cimanggis, Puskesmas Tapos, dan Puskesmas Bojongsari. Selanjutnya, Puskesmas Cinere, Puskesmas Beji, Puskesmas Pancoran Mas, Puskesmas Ratu Jaya, Puskesmas Kedaung, dan Puskesmas Limo.

"Untuk jam operasional berjalan seperti biasa, karena 11 Puskesmas tersebut beroperasi selama 24 jam. Layanan yang diberikan disesuaikan, terutama untuk pelayanan UGD dan persalinan. Pelayanan kesehatan yang diberikan tetap sesuai dengan pelayanan setiap harinya," jelas Enny.

Dia menambahkan, dengan layanan kesehatan yang diberikan selama libur nasional diharapkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tentunya dengan memberikan pelayanan kesehatan yang prima. “Puskesmas di Kota Depok terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang prima bagi masyarakat," kata Enny. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler