FIK UI Gelar Edukasi Pencegahan Covid-19 Bagi Ibu Hamil
Edukasi dilakukan melalui pelatihan aplikasi pendidikan kesehatan bagi ibu hamil
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pandemik covid-19 merupakan wabah yang menyerang hampir seluruh negara didunia termasuk Indonesia. Dampak dari wabah tersebut juga terjadi pada ibu hamil yang mengalami adaptasi fisiologis dengan perubahan hormonal akan mengalami perubahan pada sistem imunologi.
Oleh sebab itu kondisi ini menyebabkan ibu hamil rentan untuk tertular virus covid 19 dan sangat membahayakan ibu dan janinnya. Kondisi yang sangat mengancam ini dapat dicegah dengan usaha untuk menyebarkan informasi kepada ibu hamil dan keluarganya secara akurat dan mudah bagaimana mencegah penularan covid 19.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) bekerjasama dengan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat untuk memberikan pelatihan kepada kader dalam penggunaan aplikasi pendidikan kesehatan untuk pencegahan covid 19 bagi ibu hamil.
Berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Ketua Tim Pengabdi dan Guru Besar FIK UI, Prof Dra Setyowati SKp, MappSc, Phd menyatakan tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan kader kesehatan dalampenggunaan aplikasi pendidikan kesehatan dalam pencegahan covid 19 bagi ibu hamil dan nifas di masyarakat.
Apalagi ibu hamil rentan sekali tertular covid-19 dikarenakan adanya perubahan secara hormonal selama hamil serta bagaimana menyusui pada masa pandemik. "Sehingga ibu hamil dan menyusui memerlukan informasi yang tepat serta akurat tentang kondisi kesehatannya, bagaimana akses pelayanan kesehatan selama pandemik serta bagaimana menjaga kesehatan selama masa pandemik covid-19," tutur dia, berdasarkan rilis, Jumat (25/12.
Berdasarkan kondisi saat ini, keterbatasan secara pelayanan kesehatan dan pemberian informasi secara tatap muka menjadi kendala masa pandemik. Oleh karena itu, kader yang berasal dari warga dilatih menggunakan aplikasi mobile phone dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil dan nifas pada masa pandemik.
Setelah dilakukan pelatihan untuk keterampilan menggunakan aplikasi maka dilanjutkan dengan pemaparan materi dari aplikasi agar dapat dipahami dan disampaikan kepada warga binaannya dalam menjaga kesehatan pada masa pandemik covid-19. Setyowati berharap kader bisa membantu serta memberdayakan kader kesehatan yang sudah dibentuk sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para ibu hamil pada masa pandemik covid-19.
Ia menambahkan pelatihan dilakukan melalui dua tahap. Pada tahap pertama kader dilatih menggunakan aplikasi sementara pada tahap kedua tim pengabdi melakukan pendampingan dengan melakukan pertemuan melalui zoom meeting.
Pada tahap ini kader akan diberikan waktu untuk memberikan pendidikan kesehatan selama 2 minggu kepada warga binaan diwilayah kerja kelurahan Cisalak Pasar yaitu dengan menjelaskan kembali cara/pedoman penggunaan aplikasi, manfaat aplikasi serta materi yang ada diaplikasi pendidikan kesehatan dalam pencegahan covid 19 bagi ibu hamil di masyarakat. Terakhir, kader akan memberikan pendidikan kesehatan berbasis aplikasi kepada lima warga binaannya serta mengisi lembar kerja kader sebagai bahan evaluasi kerja yang dilakukan dilapangan.
Selama kegiatan pelatihan, materi disampaikan secara virtual oleh Prof Dra, Setyowati,S.Kp,MappSc,PhD., selaku pakar di bidang keperawatan maternitas, Prof, Dr,Yati Afiyanti,SKp,MN selaku Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan Indonesia, Dr Imami Rurachmawati,SKp,MN Ketua Departemen Keperawatan Maternitas FIK Universitas Indonesia selaku anggota pengabdi dalam kegiatan ini.
Selain itu, materi serta praktik dan evaluasi kegiatan diberikan oleh Spesialis Keperawatan Maternitas, Ns. Selly Kresna Dewi, M.Kep.,Sp. Kep. Mat., dan Ns. Ratnawati, M. Kep., Sp. Kep. Mat., selaku anggota pengabdi dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini didukung oleh Lurah, Kasi Kesmas, dan Sekretaris PKK yang dilibatkan dalam merekrut para kader serta memberikan dukungan selama pelaksanaan serta memantau pelaksanaan di lapangan pemberdayaan kader terhadap warga binaan.