BI Dorong SDM Unggul Ekonomi Syariah Aplikatif di Industri
Terdapat empat strategi yang dijalankan BI untuk ciptakan SDM unggul.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) membuka pintu lebar untuk memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia sektor ekonomi syariah. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan pengembangan sumber daya insani ini sejalan dengan misi BI untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia.
"Ada empat strategi yang dijalankan BI untuk menciptakan SDM yang unggul agar bisa dukung ekonomi syariah, yakni riset, edukasi, literasi, serta sinergi," katanya dalam Sharia Businness and Academic Sinergy (SBAS) 2020 yang dilaksanakan virtual, Selasa (29/12).
Perry juga mengatakan perlunya pengembangan strategi yang sejalan dengan tujuan dari Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI). BI merumuskannya dalam upaya pengembangan edukasi dan literasi yang menjadi salah satu pilar blueprint pengembangan ekonomi syariah BI.
Perry menambahkan, BI selalu siap dan telah membantu pengembangan melalui program keterkaitan antara industri dan dunia pendidikan. Seperti dengan membuka program magang bagi para mahasiswa, bersinergi untuk kembangkan edukasi ekonomi syariah di kampus-kampus juga kampanye-kampanye sosialisasi yang terintegrasi.
Ia mengakui selalu ada tantangan, misal dalam pengembangan dan standarisasi kurikulum, juga perlunya keseimbangan dalam teori dan aplikasi. Selain itu pengembangan program yang lebih menyeluruh dari hulu ke hilir dan saling melengkapi.
"Ada tantangan juga dalam membuat kurikulum, desain dari suatu program yang betul-betul proses end to end, secara teori, hukum, bersifat aplikatif," katanya.
Sejauh ini BI mendorong pengembangan SDM ekonomi syariah juga dengan riset dan assesment. BI telah meluncurkan berbagai publikasi jurnal di bidang ekonomi dan keuangan syariah, juga membuka kerja sama dengan berbagai lembaga riset, baik domestik maupun internasional.
Selain itu, dorongan dari sisi kelembagaan dan infrastruktur. Termasuk penguatan melalui lembaga sertifikasi profesi yang harus ditingkatkan. Sertifikasi juga diperlukan untuk memenuhi industri sesuai kebutuhannya.
"Ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan dalam Kampus Merdeka, jadi selain ada lembaga edukasi formal, ada juga informal," katanya.
BI mendorong agar pendidikan ekonomi syariah bisa sangat aplikatif di industri. Sehingga SDM nantinya siap berkontribusi secara langsung, tidak hanya kuat dari sisi hukum fikih tapi juga penerapannya.