Sidebar

Sinopharm Umumkan Efektivitas Vaksin Capai 79 Persen

Thursday, 31 Dec 2020 06:11 WIB
Harga vaksin Covid-19 dari Sinopharm China

IHRAM.CO.ID, BEIJING - - Afiliasi dari pembuat obat milik negara Cina, Sinopharm, mengatakan vaksin Covid-19 menunjukkan kemanjuran 79,34 persen, Rabu (30/12). Perusahan ini telah meminta persetujuan peraturan untuk suntikan pada masyarakat umum.


Tingkat kemanjuran, berdasarkan analisis sementara uji klinis Fase III, lebih rendah dari laporan sebelumnya. Uni Emirat Arab pada 9 September menyatakan, vaksin tersebut  86 persen efektif berdasarkan data awal dari uji coba di negara itu.

Seperti dirilis Reuters Rilis data efikasi yang terpisah-pisah dari kandidat vaksin Covid-19 asal Cina ini dinilai cukup berbahaya. Terlebih lagi vaksin tersebut sedang dipertimbangkan oleh banyak negara berkembang untuk kampanye inokulasi massal. Pakar kesehatan memperingatkan bahwa data sedikit demi sedikit tanpa detail yang memadai dapat merusak kepercayaan terhadap vaksin.

Presiden Cina, Xi Jinping, telah berjanji untuk menjadikan vaksinnya sebagai barang publik global. Beberapa perusahan vaksin Cina telah memenangkan beberapa kesepakatan pasokan besar dengan negara-negara termasuk Indonesia dan Brasil. Hanya saja, perusahan-perusahaan itu belum merilis data secara rinci.

Selain itu, peneliti Turki mengatakan pekan lalu, hasil sementara dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Cina menunjukkan kemanjuran 91,25 persen. Namun, kemudian hari yang sama, Brasil mengatakan kemanjuran vaksin tersebut antara 50 persen hingga 90 persen.

“Data hanya dapat diinterpretasikan jika rincian pasti, seperti desain studi, jumlah peserta, periode observasi dan jumlah kasus, dijelaskan,” kata profesor imunologi di National University of Singapore, Ooi Eng Eong.

Vaksin Sinopharm adalah salah satu dari lima kandidat paling maju dari Cina dalam hal pengembangan. Vaksin ini juga telah digunakan dalam program penggunaan daruratnya yang telah memvaksinasi ratusan ribu orang sejak Juli. 

 
https://www.reuters.com/article/reutersComService_2_MOLT/idUSKBN2940C8

Berita terkait

Berita Lainnya