Sidebar

Dulunya Orang Kafir Juga Memuliakan Ka'bah

Saturday, 02 Jan 2021 12:38 WIB

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Banyak sumber menuliskan Ka'bah, sebelum datangnya agama Islam kau sudah muliakan dan dimuliakan oleh golongan bangsawan dan rakyat biasa (sebagai tempat ibadah). Di antara sumber yang menyebutkan hal itu adalah penulis buku  "25 Rahasia Terdahsyat Haji Hingga Mambrur" KH. A. Aziz Masyhuri.


Bahkan, kata KH Aziz kemuliaan ini tidak hanya berlaku di kalangan semenanjung Arab Muhammad tetapi juga menyeberang lautan sampai ke India dan Cina.

"Tidak ada perbedaan, baik antara penyembah berhala maupun yang bukan," katanya.

Umat Hindu mempercayai bahwa Ruh Syiwa, salah satu sesembahan mereka, menjelma menjadi Hajar Aswad batu hitam ketika ia mengunjungi tanah Hijaz beserta istrinya. Mereka mengkultuskan batu hitam itu dengan pengkultusan yang sukar dilukiskan.

Dulu, kata KH Aziz, para penyembah binatang menyucikan Ka'bah dengan mengkultuskan yang setinggi-tingginya. Karena bagi mereka ia termasuk salah satu tujuan rumah yang harus dimuliakan. 

"Kebanyakan negeri-negeri belahan timur pada awalnya beragama shob'iah atau penyembah binatang seperti negeri Ajam dan India. Agama Shobi'ah ini masih tetap ada di sebagian negeri sampai sekarang," katanya.

Imam Al-Mas'udi di dalam kitab tafsirnya, mengatakan bahwa orang-orang Arab pada zaman dahulu sudah menghormati Ka'bah Al-Musyarafah, bahkan sebelum dibangun oleh Nabi Ibrahim as. Ii mengatakan yang maksudnya bahwa: pada waktu kaum Ad terkena paceklik yang cukup lama, mereka mengutus orang banyak menuju Makkah untuk meminta air atau Istisqo.

"Mereka berada di situ sambil minum arak," katanya.

Kaum Ad adalah orang-orang yang sudah musnah, yang negerinya memanjang dari Yaman sampai Hadralmaut. Mereka sangat memuliakan Ka'bah Al-Musyarafah yang pada waktu itu masih berupa suatu onggokan tanah berwarna merah.

"Sebagian ahli sejarah percaya bahwa, pada zaman dahulu, Ka'bah mungkin merupakan tempat peribadatan suku Imlikik dan sudah rusak sebelum Nabi Ibrahim as. memasuki lembah ini," katanya.

KH Aziz mengatakan, orang-orang Persia juga sangat memuliakan Ka'bah dengan penghormatan yang sulit digambarkan, dan mempercayai bahwa Ruh Harmos bertempat di dalam Ka'bah. Mereka sudah naik haji jauh sebelum agama Islam datang.

"Begitu juga halnya orang-orang Yahudi sangat menghormati Ka'bah," katanya.

Dikatakan bahwa mereka beribadah di sana menurut ajaran Nabi Ibrahim AS orang-orang Nasrani, baik yang tinggal di jazirah Arab maupun lainnya, pun tidak kurang menghormati Ka'bah dibandingkan bangsa-bangsa lain.

Bentuk penghormatannya, mereka meletakkan berbagai lukisan dan patung di dalam Ka'bah, yang di ntaranya adalah patung Ibrahim dan Ismail, juga gambaran lukisan Siti Maryam Al-adzro Isa Al-masih, dan lain-lain.

Adapun orang-orang Arab meletakkan berbagai macam berhala di Ka'bah menurut keyakinan kabilah-kabilah dan golongan masing-masing. Sehingga mereka menjadikan tanah haram sebagai tempat suci yang diharamkan dari pertumpahan darah.

"Dari sinilah jelas bahwa sebelum datang Islam pun ketinggian dan kemuliaan Ka'bah sudah mencapai tingkat yang tinggi," katanya.

 
 

Berita terkait

Berita Lainnya