Aneka Seafood yang Baik dan Buruk Dikonsumsi
Tak semua makanan laut baik untuk dikonsumsi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam jenis makanan laut tak hanya bisa diolah menjadi sajian yang lezat tetapi juga menyehatkan. Akan tetapi, ternyata tak semua makanan laut baik untuk dikonsumsi.
Sebagian makanan laut diketahui mengandung merkuri yang tinggi. Kandungan ini membuat makanan laut tersebut berpotensi membahayakan bila dikonsumsi terlalu banyak.
Selain itu, beberapa jenis ikan juga terlalu banyak diburu untuk dikonsumsi. Perburuan yang berlebih ini mengakibatkan populasi beberapa spesies ikan mengalami penurunan yang signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk memilah dan mengonsumsi makanan laut secara bijak. Berikut ini adalah tujuh makanan laut yang baik dikonsumsi dan tujuh makanan laut yang sebaiknya tidak dikonsumsi, seperti dilansir Mashed, Ahad (3/1).
Baik Dikonsumsi: Salmon
Salmon merupakan salah satu makanan laut yang populer. Selain cita rasanya yang khas, salmon juga tidak berbau amis. Tak hanya itu, salmon juga terasa lezat baik dikonsumsi dalam kondisi mentah maupun matang. Yang tak kalah menarik, salmon memiliki beragam jenis mulai dari King Salmon hingga Sockeye.
Selain rasa yang lezat dan kemudahannya untuk diolah, salmon juga sangat berkelanjutan. Dari segi kesehatan, salmon diketahui rendah merkuri sehingga aman untuk dikonsumsi bahkan untuk ibu hamil. Kandungan gizi pada salmon juga dapat menunjang kesehatan pertumbuhan dan perkembangan janin.
Baik Dikonsumsi: Udang
Seperti halnya salmon, udang juga memiliki popularitas yang tinggi di berbagai belahan dunia. Udang memiliki cita rasa yang ringan, tekstur yang menyenangkan, serta mudah untuk diolah. Makanan laut ini juga menyehatkan karena rendah kalori dan tinggi protein.
Dari segi pelestarian, udang juga merupakan makanan laut yang berkelanjutan dan memiliki jenis bervariasi. Dan sama seperti salmon, udang juga rendah akan kandungan merkuri.
Baik Dikonsumsi: Scallop
Scallop atau kerang kampak memiliki tekstur yang unik dan rasa yang ringan. Makanan laut ini juga tak membutuhkan persiapan yang rumit untuk diolah. Harganya yang relatif lebih mahal sepadan dengan keunikan rasa makanan laut ini.
Baik liar maupun diternakkan, scallop merupakan makanan laut yang berkelanjutan. Consumer Reports juga mengungkapkan bahwa scallop memiliki kandungan merkuri yag rendah.
Baik Dikonsumsi: Lobster
Makanan laut ini biasanya disajikan dalam bentuk utuh. Proses mengambil daging dari cangkangnya memberikan pengalaman berkuliner tersendiri yang unik.
Industri lobster juga melakukan usaha yang baik untuk menjaga keberlanjutan lobster. Kadar merkuri yang rendah juga membuat FDA menobatkan lobster sebagai salah satu pilihan makanan laut terbaik.
Baik Dikonsumsi: Ikan Pecak Pasifik
Ikan pecak Pasifik memiliki tekstur yang lembut namun padat. Selain itu, ikan pecak Pasifik memiliki rasa yang manis dan ringan. Yang lebih menyenangkan, ikan ini bisa diolah dengan berbagai cara.
Dari segi keberlanjutan, Marine Stewardship Council telah memberikan sertifikat keberlanjutan untuk ikan pecak Pasifik. Kandungan merkuri di dalamnya juga rendah sehingga orang dewasa bisa mengonsumsi ikan ini sebanyak empat porsi per bulan tanpa khawatir.
Akan tetapi, jangan salah pilih ikan pecak. Ikan pecak Atlantik tidak berkelanjutan karena populasinya terus menurun, sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi.
Baik Dikonsumsi: Mahi-Mahi
Mahi-mahi merupakan ikan dengan kulit yang tipis serta daging berwarna merah muda yang bercitarasa manis. Ikan ini cukup mudah menjadi terlalu matang sehingga proses memasaknya perlu memperhatikan waktu. Bila dimasak dengan benar, mahi-mahi memiliki rasa yang sangat lezat.
Kadar merkuri dalam mahi-mahi juga rendah sehingga ibu hamil bisa mengonsumsinya sampai enam porsi per bulan. Ikan ini pun termasuk berkelanjutan sehingga tak mengancam populasinya.
Baik Dikonsumsi: Tilapia
Ikan tilapia merupakan salah satu pilihan makanan laut yang sangat baik. Selain relatif murah, ikan tilapia juga rendah merkuri dan aman dikonsumsi oleh semua orang. Yang terpenting adalah memastikan bahwa ikan tilapia yang dibeli merupakan ikan tilapia yang dibudidayakan dengan aman dan baik.
Tak Direkomendasikan: King Mackerel
Di balik popularitasnya yang tinggi, FDA telah mengeluarkan imbauan untuk tidak mengonsumsi King Mackerel. Alasannya adalah kandungan merkuri yang sangat tinggi pada makanan laut tersebut. Bahkan sudah ada beberapa laporan keracunan dari konsumsi King Mackerel yang memunculkan gejala seperti mual, muntah, dan gejala terkait saraf.
Tak Direkomendasikan: Marlin
Ikan marlin juga tergolong sebagai makanan laut yang populer untuk dikonsumsi. Hanya saja, ikan marlin terlalu banyak diburu sehingga eksistensinya menjadi terancam. Selain itu, ikan marlin juga mengandung kandar merkuri yang tinggi.
Tak Direkomendasikan: Hiu
Konsumsi hiu masih cukup populer di beberapa negara. Namun, ikan hiu diburu dengan sangat serampangan, khususnya oleh pemburu sirip ikan hiu. Perburuan ini membuat populasi hiu di laut menjadi terancam.
Tak hanya itu, konsumsi hiu juga kurang baik bagi kesehatan. ALasannya adalah kadar merkuri yang tinggi di dalamnya.
Tak Direkomendasikan: Orange Roughy
Ikan yang dikenal dengan nama slimehead ini mulai dikonsumsi setelah nelayan bisa mencari ikan lebih dalam di laut. Keunikannya membuat ikan ini cukup populer untuk dikonsumsi.
Akan tetapi, perburuan membuat ikan orange roughy menjadi terancam populasinya. Terlebih, ikan ini tidak bereproduksi hingga mencapai usia 20 tahun. Di samping itu, kandungan merkuri tinggi juga membuat ikan ini tak layak dikonsumsi.
Tak Direkomendasikan: Swordfish
Ikan yang dikenal dengan nama ikan todak ini memiliki tekstur daging yang padat dan rasa yang cukup manis. Swordfish saat ini termasuk ikan yang berkelanjutan dibandingkan di era 1990. Hanya saja, kandungan merkuri pada ikan ini sangat tinggi sehingga kurang baik dikonsumsi.
Tak Direkomendasikan: /Tilefish
Ikan ini dijuluki sebagai badutnya lautan karena memiliki corak yang unik. Daging ikan tilefish memiliki rasa yang manis dan tekstur yang kuat, serta dapat diolah dengan berbagai cara.
Populasi tilefish juga terjaga dengan cukup baik meskipun ada beberapa pihak yang masih membandel dan memburu ikan ini secara berlebihan. Yang membuat tilefish tak baik dikonsumsi adalah kandungan merkurinya yang tinggi.
Tak Direkomendasikan: Tuna Mata Besar dan Tuna Sirip Biru
Tuna memiliki beragam jenis, mulai dari sirip kuning hingga ekor panjang. Tuna juga merupakan salah satu jenis makanan laut yang sangat populer. Akan tetapi ada dua jenis tuna yang sebaiknya tidak dikonsumsi. Kedua jenis tuna tersebut adalah tuna mata besar dan tuna sirip biru.
Tuna sirip biru sebaiknya tak dikonsumsi karena telah diburu secara berlebihan sehingga berpotensi mengalami kepunahan. Sedangkan tuna mata besar tak layak dikonsumsi karena memiliki kadar merkuri yang tinggi.