Jepang Berencana Buat Satelit dari Kayu

Beberapa eksperimen menemukan bahwa kayu bahkan lebih kuat dari aluminium.

Spacenews.com
Satelit - ilustrasi
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kayu mungkin bukan bahan yang lazim digunakan sebagai bahan untuk membuats atelit. Namin, startup baru di Jepang mencoba melakukan hal itu.

Sumitomo Forestry bekerja sama dengan Universitas Kyoto berencana menciptakan satelit pertama menggunakan kayu. Kayu merupakan salah satu sumber daya alam yang paling melimpah.

Salah satu alasan untuk pilihan yang tidak biasa ini adalah untuk membantu mengurangi sampah ruang angkasa. Sampah ruang angkasa bergitu melimpah selama beberapa dekade terakhir akibat satelit atau benda ruang angkasa lain yang tidak dapat dioperasikan. Contohnya seperti pendorong roket tua dan bagian satelit yang dibuang.

Dengan membuat rumah satelit dari kayu, benda ini hanya akan terbakar dan menghilang dalam kobaran api ketika melewati kembali atmosfer bumi jika suatu hari terjadi de-orbit.

"Kami sangat prihatin dengan fakta bahwa semua satelit yang masuk kembali ke atmosfer bumi terbakar dan menciptakan partikel alumina kecil yang akan mengapung di atmosfer atas selama bertahun-tahun," jelas profesor Universitas Kyoto Takao Doi, yang melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2008, dilansir di SYfy, Ahad (3/1).

Program ambisius mereka masih dalam tahap konsep. Para ilmuwan sedang menjajaki jenis kayu mana yang dapat bertahan dalam kondisi luar angkasa yang keras, yang meliputi fluktuasi suhu yang hebat dan bombardir radiasi. Penyelidikan awal tim atas kelayakan penemuan mereka sedang dirahasiakan pada saat ini. Mereka juga masih merahasiakan metode yang dilakukan untuk membuat satelit dari kayu.

Kayu adalah bahan yang sangat tahan lama. Kayu terdiri dari sepasang polimer organik super kuat yang disebut selulosa dan lignin. Para ilmuwan telah sukses di masa lalu dengan mengubah secara fisik dan merawat kayu secara kimiawi untuk meningkatkan kekuatan komposisinya juga. Beberapa eksperimen menemukan bahwa kayu bahkan lebih kuat dari aluminium.

Dengan hampir 6.000 satelit menghiasi wilayah padat orbit Bumi, hampir 40 persen saat ini tidak digunakan. Jumlah ini akan meningkat secara drastis selama dekade berikutnya. Banyak perusahaan memiliki rencana besar untuk mengoperasikan sekumpulan satelit baru karena permintaan broadband meningkat di seluruh dunia.

"Tahap selanjutnya adalah mengembangkan model rekayasa satelit, kemudian kami akan membuat model penerbangan," tambah Profesor Doi.

Baca Juga


Dia mengatakan bahwa model pertama akan siap diluncurkan pada tahun 2023.



BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler