Miliarder China Ini Ungkap Spekulasi Menghilangnya Jack Ma

Jack Ma diketahui sudah tidak aktif di akun Twitternya sejak 10 Oktober 2020.

Chinatopix via AP
Miliarder China Jack Ma
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, Menyusul laporan hilangnya miliarder Jack Ma dari mata publik, sebuah video yang memperkirakan keberadaan pendiri Alibaba dan Ant Group ini beredar di Twitter. Dilansir Newsweek, Senin (4/1), video dari wawancara September 2019 tersebut telah dibagikan ulang ratusan kali di Twitter saat orang-orang berspekulasi tentang apa yang terjadi pada Ma.

Baca Juga


Dalam klip tersebut, miliarder asal China Guo Wengui mengatakan kepada Real Vision, hanya ada dua cara masa depan Ma dapat berjalan dengan baik setelah dia meninggalkan Alibaba. "Semua miliarder China, hanya ada dua cara: penjara dan mati."

Wengui melarikan diri dari China sebagai buronan pada 2014. Wengui hingga saat ini masih berada di pengasingan setelah ia mengungkapkan rincian dugaan korupsi di kalangan pejabat Pemerintah China.

Pewawancara Kyle Bass kemudian menegaskan kembali: "Jadi dia (Ma, red) akan masuk penjara, atau dia akan dibunuh."

Wengui kemudian mencatat bagaimana keterlibatan Ma dalam perusahaan keuangan Ant Financial menyebabkan 'masalah besar' bagi China karena hal itu menantang sistem perbankan negara tersebut. Otoritas China ingin 'mengambil alih' perusahaan yang sekarang dikenal sebagai Ant Group, afiliasi dari Grup Alibaba milik Ma.

"Di mana #JackMa? Ini dari lebih dari setahun yang lalu ...," cuit pengusaha dan investor Jason Calacanis sambil membagikan klip tersebut.

"Orang ini memperkirakan, Jack Ma akan dipenjara atau dibunuh oleh PKC (Partai Komunis China). Sedikit lebih dari setahun kemudian Ma hilang selama 2 bulan," tambah Henry Mascot, pendiri perusahaan asuransi Curacel.

Ma dikabarkan tidak terlihat di depan umum dalam dua bulan, termasuk tidak tampil sebagai juri di final acara TV miliknya, Africa's Business Heroes.

BACA JUGA: Ternyata, Masih Banyak Warga di Kota Surabaya Tinggal di Kolong Jalan Tol

BACA JUGA: Balada Jack Ma: Dari Hero Menjadi Zero

Ma, mantan orang terkaya di China dan saat ini berada di peringkat 25 di Bloomberg's Billionaires Index dengan perkiraan kekayaan bersih lebih dari 50 miliar dolar AS, dijadwalkan tampil di final musim November dari kontes televisi kewirausahaan, tetapi digantikan oleh Lucy Peng, seorang eksekutif di Alibaba.

Menurut Financial Times, ketidakhadiran Ma dari pertunjukan itu 'karena konflik jadwal'. Salah satu kontestan yang mencapai final setelah sebelumnya dinilai oleh Ma di awal musim menambahkan: "Ada sesuatu yang terjadi di China dengan Jack Ma atau semacamnya, jadi Peng menggantikannya."

Ada spekulasi bahwa hilangnya Ma terkait dengan pidato yang dia berikan di Shanghai pada bulan Oktober mengkritik aturan perbankan China dan menyerukan perubahan. "Sistem keuangan hari ini adalah warisan dari Era Industri," kata Ma. "Kita harus menyiapkan yang baru untuk generasi berikutnya dan orang muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini."

Pada bulan Desember, regulator China meluncurkan penyelidikan anti-monopoli ke Alibaba setelah sebelumnya memperkenalkan peraturan keuangan yang lebih ketat yang mencegah Ant Group meluncurkan penawaran umum perdana terbesar di dunia segera setelah pidato Ma di Shanghai.

Ma diketahui sudah tidak aktif di akun Twitternya sejak 10 Oktober. Saat itu dia memposting tentang kolaborasinya dengan Duke of Cambridge dan investor global lainnya sebagai bagian dari proyek The Earthshot Prize.

Ant Group telah dihubungi tentang dugaan hilangnya dia dari kehidupan publik.

BACA JUGA: Ternyata, Masih Banyak Warga di Kota Surabaya Tinggal di Kolong Jalan Tol

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler