Kurs Rupiah Dibayangi Penyebaran Kasus Covid-19

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp 13.913 per dolar AS.

Antara/Sigid Kurniawan
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing. ilustrasi
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini, Rabu (6/1), berpotensi melemah dibayangi penyebaran kasus Covid-19 secara global. Rupiah dibuka menguat dua poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 13.913 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 13.915 per dolar AS.

Baca Juga


"Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran Covid-19," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (6/1).

Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di AS untuk memilih wakil senat Negara Bagian Georgia sehingga untuk sementara pasar kembali ke aset aman dolar AS sampai hasil keluar.

 

Menurut Ariston, hasil pemilu tersebut sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat AS. "Bila demokrat memegang kendali di senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp 13.900 per dolar AS hingga Rp 13.980 per dolar AS. Pada Selasa (5/1) rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 13.915 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 13.895 per dolar AS.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler