Makassar Kehilangan Salah Satu Dokter Terbaik

Sang dokter meninggal setelah berjuang melawan Covid-19.

EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Makassar berduka cita atas meninggalnya salah satu dokter ahli terbaiknya kota Makassar. Sang dokter meninggal setelah berjuang melawan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah senior, guru dan rekan sejawat kami Prof dr. Nur Aeny Malawat, SpKJ, di RSUP Wahidin Sudirohusodo. Semoga Allah ampuni dosa-dosa beliau, diterima amal beliau, dan menempatkan beliau disisi-Nya," ujar Ketua IDI Kota Makassar DR dr Siswanto Wahab Sp.KK di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, Prof Dr Nur Aeny merupakan dokter pertama yang telah berpulang pada awal 2021 setelah tiga sejawat lainnya berpulang juga di penghujung 2020. Dengan demikian sejak pandemi Covid-19 ini, total sudah ada sepuluh dokter Makassar yang gugur, berjuang di garda terdepan melawan ganasnya virus corona baru yang telah menyebar di semua negara itu.

"Tiga rekan sejawat kami juga meninggal dunia di akhir tahun. Mereka adalah Dr Leonard Hasudungan , Dr Robert Vincentius Philips dan Dr Nasriyadi Nasir. Kabar duka ini menambah deratan dokter anggota IDI Makassar gugur sebagai pahlawan kemanusian COVID-19," katanya.

Dengan makin banyaknya dokter yang gugur, kata Dokter Anto -- sapaan akrab Siswanto, harusnya makin menyadarkan masyarakat agar jangan menganggap remeh pandemi Covid-19. Saat ini tingkat penyebarannya lebih massif akibat Klaster Pilkada dan Klaster liburan akhir tahun dari awal penyebaran virus corona.

"Untuk itu, IDI Kota Makassar mengimbau agar tetap waspada serta disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), sebab Makassar masuk zona merah, sehingga kebijakan pelonggaran aktivitas bisnis, perkantoran, sosial, dan pendidikan perlu diketatkan kembali. Dengan mematuhi 3M itu, upaya yang paling efektif dan efisien bisa kita lakukan dalam menekan laju Covid-19," terangnya.

Apalagi, saat ini, tambah dia, tingkat penularan Covid-19 kembali melonjak dan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan juga semakin banyak. Belum lagi adanya varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris yang lebih menular.

Baca Juga


Dokter Anto mengatakan, penularan varian baru virus corona B117 ini, bisa mencapai 70 persen lebih berbahaya. "Okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen. Daerah-daerah lain juga sama saja, pasien terus bertambah 'penularannya tinggi'," sebutnya.

Dokter Anto menjelaskan, tingginya penularan Covid-19 di Indonesia juga bisa dilihat dari data awal tahun kembali pecahkan rekor positivity rate capai 29,5 persen.

Data harian positivity rate Indonesia ini sudah lima kali jauh lebih tinggi dari ambang maksimal yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.

Kasus aktif di Indonesia juga terus meningkat secara signifikan dampak dari klaster Pilkada 2020. Sejak September 2020 lalu, IDI Makassar sudah mengingatkan bahayanya, terbukti saat ini kenaikan melonjak tajam selama Desember 2020 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Ia mengatakan, sejak memasuki 2021, Sulawesi selatan hari demi hari terus cetak rekor diantara rekor yang tertular virus COVID-19. Pada 1 Januari 2021 sebanyak 550 kasus, 2 Januari 2021 berjumlah 590 kasus, 3 Januari 2021 dengan 595 kasus, 4 Januari 2021 sebanyak 510 kasus , 5 Januari 639 kasus dan 6 Januari 463 kasus. Makassar sebagai pusat episentrumnya.

"Penularan Covid-19 dikhawatirkan bakal semakin meningkat pascaliburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Oleh karena itu, IDI Kota Makassar mendukung pemerintah untuk pengetatan protokol kesehatan hingga kurva positif Covid-19 kembali menurun," ucapnya

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler