Suami Korban Sriwijaya Kenang Rencana Liburan Keluarga

Suami salah satu penumpang Sriwijaya SJ182 mengenang rencana liburan bersama keluarga

Republika/Putra M. Akbar
Bagian Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak di Posko Pencarian di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (10/1). Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. Republika/Putra M. Akbar
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Rafiq Yusuf Al Idrus awalnya berencana liburan bersama keluarga ke Tegal, Jawa Tengah. Namun, pria empat anak ini urung melakukannya. Hanya sang istri, Panca Widiya Nursanti, yang akhirnya berangkat dari Pontianak. Tidak disangka, belakangan, kabar mengejutkan datang.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditumpangi Panca Widiya saat kembali pulang ke Pontianak, Kalimantan dikabarkan hilang kontak sejak Sabtu (9/1). Pesawat dilaporkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
 
"Kita sudah rencana melakukan liburan keluarga ke Jawa Tengah. Namun urusan penerbangan ada PCR (tes swab), jadi istri yang berangkat ke Tegal," ujarnya saat diwawancarai di Posko Ante Mortem Bandara Supadio Pontianak di Kubu Raya, Ahad.

Rafiq mengenang sebenarnya rencana ke Tegal sempat direncanakan saat libur Lebaran. Namun, karena pandemi, tidak jadi. Belakangan rencana itu akhirnya terwujud. Meski aturan tes swab membuat mereka tidak bisa berlibur sekeluarga. Hanya istrinya yang bisa berangkat menaiki pesawat.

Baca Juga


Panca Widiya harusnya kembali ke Pontianak pada 2 Januari lalu. Namun berubah menjadi Sabtu (9/1) menumpang Sriwijaya Air SJ 182. "Harusnya pulang pada 2 Januari 2021 dan kemarin baru bisa pulang," katanya.

Rafiq mengenang istrinya sebagai sosok periang. Panca Widiya adalah seorang guru di SMKN 3 Pontianak. Rafiq dan empat orang anaknya hingga saat ini masih penuh harapan tetap menunggu kabar baik. "Kita tentu terus memantau informasi dari pihak bandara terkait kondisi terbaru," jelas dia.

Menurutnya saat ini Posko Ante Mortem Bandara Supadio Pontianak sudah melakukan pengambilan atau tes DNA terhadap anak tertuanya. Ia juga telah menyiapkan administrasi yang diperlukan untuk identifikasi keluarga penumpang.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler