Ada Apa di Pulau Laki, Tempat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh
Sriwijaya Air SJ182 dilaporkan jatuh di dekat Pulau Laki,
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak yang take off dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 13.30 WIB dilaporkan hilang kontak dan jatuh di gugusan Kepulauan Seribu. Pesawat yang membawa 56 penumpang tersebut dilaporkan jatuh di perairan di dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Pulau Laki adalah pulau tanpa penduduk yang terpencil di sebelah utara Pulau Jawa. Secara geografis, pulau yang memiliki pesona keindahan alam tersebut masuk dalam wilayah Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Ibu Kota Jakarta.
Pulau itu memiliki luas 30 hektare. Di dekatnya ada Pulau Laki Besar dan Pulau Laki Kecil.
Kawasan ini diperuntukkan sebagai tempat wisata sejak 22 Oktober 1988. Berbagai fasilitas masih berdiri di pulau tersebut, seperti belasan bungalow, kolam renang air tawar, lapangan tenis, lapangan golf, hingga jogging track. Namun semua fasilitas itu tak lagi digunakan.
Baca Juga: Ini Spesifikasi Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang Kontak
Pulau Laki sempat beralih fungsi sebagai lokasi untuk latihan tempur TNI Angkatan Laut, tetapi aktifitas di pulau tersebut lebih banyak orang memancing.
Pulau ini sebenarnya lebih dekat ke wilayah Tangerang. Wisatawan yang datang ke pulau yang jadi spot mancing favorit tersebut bisa dicapai melalui Pantai Mauk, Sepatan, Tangerang menggunakan kapal motor.
Pulau yang menjadi habitat pohon ketapang, kayu angin, mangrove, pohon waru itu juga dihuni berbagai jenis hewan. Di antaranya burung gagak hitam, tikus hutan, burung elang laut, hingga biawak.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah melakukan upaya terbaik untuk menemukan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182. Pesawat jenis Boeing 737-500 yang seharusnya merampungkan rute Jakarta-Pontianak ini jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) kemarin.
Jokowi mengatakan, ia mendapat laporan dan terus memantau perkembangan operasi pencarian dan penyelamatan penumpang dan awak pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Sejak Sabtu (9/1) sore, Jokowi mengatakan, ia juga telah memerintahkan menteri perhubungan, kepala Basarnas, panglima TNI, dan kapolri untuk bersinergi melakukan operasi pencarian dan pertolongan kepada para korban.
"Kita lakukan upaya terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban dan kita doakan bersama. Kita berdoa bersama-sama agar para korban bisa ditemukan," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Ahad (10/1).
Jokowi juga memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182.
Pada Ahad (10/1) pagi tadi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama panglima TNI, kepala Basarnas, ketua KNKT, panglima TNI, dirut Jasa Raharja, dan dirjen perhubungan udara Kemenhub meninjau lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menggunakan Kapal KRI John Lie milik TNI.