Komisi V DPR RI akan Panggil Menhub Bahas Usia Pesawat

Penerbangan di Indonesia dipandang sedikit rawan oleh dunia. 

Republika/Agung Supriyanto
Anggota Komisi V DPR RI, RIdwan Bae.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi V DPR RI akan memanggil Menteri Perhubungan dan pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Salah satu yang akan dibahas adalah tentang pengaruh harga tiket murah terhadap faktor keselamatan penerbangan.


Musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air - (republika)
 

"Dalam waktu dekat Komisi V akan memanggil atau mengajak, mengundang, Menteri Perhubungan dan seluruh pihak terkait untuk membicarakan hal ini," ungkap Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1).

Menurut Ridwan, penerbangan di Indonesia dipandang sedikit rawan oleh dunia. Karena itu, dalam pemanggilan tersebut Komisi V akan membahas sejumlah masalah terkait penerbangan Indonesia. Persoalan tentang usia pesawat yang layak terbang, perhatian maskapai terhadap suki cadang pesawat, dan lainnya.

"Kemudian yang kedua adalah bagaimana pesawat-pesawat atau penerbangan yang bertarif murah ini jangan terlalu banyak mereka lahir, tetapi tidak memperhatikan faktor-faktor keselamatan," kata Ridwan.

 

Dia mengatakan, ada kekhawatiran dengan murahnya biaya penerbangan akan berdampak pada pengabaian persoalan suku cadang. Padahal, persoalan suku cadang merupakan persoalan yang butuh mendapatkan keseriusan dalam menanganinya.

"Karena biaya murah, pada dasarnya menurut pemikiran orang, itu adalah bisa terjadi dengan mengabaikan persoalan suku cadang yang sangat dibutuhkan dalam keseriusannya," kata dia.

Dengan pemanggilan itu, Ridwan berharap, ke depan tidak akan lagi terjadi kecelakaan pesawat. Sehingga, nantinya masyarakat Indonesia yang hendak melakukan penerbangan dapat tenang dan tak merasa gelisah akibat ketakutan akan terjadi kecelakaan.

 

"Itu harapan kita, dan bahkan harapan rakyat Indonesia. Setiap kejadian seperti ini tentu menggetarkan jiwa rakyat Indonesia. Menggelisahkan di setiap melakukan penerbangan, apalagi para keluarga-keluarga korban yang ditinggalkan," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler