Qualcomm Akuisisi Startup Eks Perancang Chip Apple
Qualqomm akan menggunakan teknologi Nuvia untuk chip masa depan.
REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Qualcomm telah mengumumkan akuisisi perusahaan. Mereka membayar 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk Nuvia, perusahaan rintisan yang didirikan oleh tiga insinyur yang bekerja pada prosesor seri A Apple yang menggerakkan iPhone dan iPad.
Dilansir dari Engadget, Kamis (14/1), perusahaan berencana menggunakan teknologi Nuvia di chip masa depan untuk perangkat mulai dari kendaraan, smartphone hingga laptop.
Nuvia didirikan oleh CEO Gerard Williams III, bersama dengan VP Senior Manu Gulati dan John Bruno, dengan rencana awal untuk membangun prosesor pusat data yang lebih efisien. Semua pernah memegang posisi tinggi di divisi desain silikon Apple.
Williams sebelumnya bekerja di ARM pada Cortex-A15 dan inti lainnya. Dia kemudian menjadi arsitektur utama Apple untuk CPU dan chipsetnya, mencakup chip dari A7 hingga A14 saat ini. Gulati dan Bruno bekerja di bawah Williams hingga 2017.
Williams mengatakan kepemimpinan kinerja CPU akan sangat penting dalam menentukan dan menghadirkan era inovasi komputasi berikutnya.
“Kombinasi Nuvia dan Qualcomm akan menyatukan bakat teknik, teknologi dan sumber daya terbaik di industri untuk menciptakan kelas baru platform komputasi berkinerja tinggi yang menetapkan standar bagi industri kami,” kata Williams.
Langkah tersebut dapat menandakan bahwa Qualcomm berencana untuk merancang inti prosesor berbasis ARM mereka sendiri daripada mengandalkan desain Cortex ARM. Saingan Apple menggunakan inti berbasis ARM sendiri untuk chip seri A-nya, dan mereka umumnya diakui memiliki kinerja yang lebih baik daripada desain Qualcomm.
Nuvia juga telah merancang intinya sendiri dan baru-baru ini menerbitkan hasil awal dari CPU “Phoenix”, yang mengklaim kinerja dua kali lipat per watt dari chip saingan.
Kesepakatan dengan Nuvia juga dapat membantu Qualcomm mengurangi ketergantungan pada ARM. Itu bisa menjadi sangat penting mengingat saingan chip NVIDIA telah mengakuisisi ARM (menunggu persetujuan regulasi). Sementara Nuvia awalnya mendirikan perusahaan untuk membangun chip server, Qualcomm mengatakan akan menggunakan teknologi Nuvia untuk menggerakkan smartphone unggulan, laptop generasi mendatang dan kokpit digital, serta sistem bantuan pengemudi yang canggih, realitas yang diperluas dan solusi jaringan infrastruktur.
Pengumuman tersebut termasuk pernyataan dukungan dari sejumlah mitra Qualcomm termasuk Microsoft, Google, Samsung, ASUS dan General Motors-yang semuanya cenderung ingin melihat kinerja yang lebih baik dari Qualcomm dibandingkan dengan Apple.
Apple menggugat Williams pada 2019 karena melanggar kontrak. Williams dituding mencoba memburu karyawan Apple untuk Nuvia sebelum meninggalkan perusahaan. Sementara itu,Williams mengajukan gugatan balik yang menuduh Apple pada dasarnya melakukan hal yang sama.