Dorong Bisnis Konsumer, BNI Andalkan Kekuatan Digital

BNI segera melakukan pengembangan terintegrasi.

BNI
Pegawai sedang membantu nasabah untuk melakukan aktivasi BNI Mobile Banking di Kantor Cabang BNI.
Rep: Novita Intan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupaya meningkatkan kemampuan channel digital yang dimilikinya, sehingga dapat memberikan layanan kepada nasabah dengan melalui satu platform yang lengkap. Pengembangan digital tak hanya dilakukan di internal bank, namun juga untuk memfasilitasi partner pihak ketiganya dengan menggunakan layanan Application Programming Interface (API).


Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan perseroan merancang berbagai inisiatif strategi antara lain melakukan percepatan pengembangan terintegrasi.

“Jadi fokus kami saat ini bagaimana memiliki omni channel. Adanya omni channel nantinya akan membuat nasabah bisa melakukan berbagai transaksi mulai dari digital management hingga layanan kartu kredit secara digital,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (15/1).

Selain itu, menurutnya, pengembangan BNI Mobile Banking juga menjadi prioritas perusahaan dan akan dikembangkan menjadi super apps yang bisa menghadirkan layanan keuangan digital. "Kami juga melakukan ekspansi layanan perbankan melalui strategi partnership ke pihak ketiga, other feature channel dan mengadopsi API services. Jadi itu yang menjadi perkembangan digitalisasi perbankan yang sudah kami rancang dengan beberapa inisiatif ini," lanjut dia.

Secara garis besar, rencana pengembangan digital BNI terbagi dalam empat inisiatif. Pertama, desain dan mengembangkan solusi digital tergegas melalui channel BNI dan pihak ketiga jadi ini lebih kepada API services. 

Kedua, peningkatan UI/UX untuk menciptakan pengalaman nasabah yang lebih baik dan MPS jadi positif. Ketiga, meningkatkan strategic partnership dengan mitra BNI untuk memperluas jangkauan dan layanan serta pemasaran produk BNI ke channel pihak ketiga. Keempat, BNI terus meningkatkan digital mindset dan kapabilitas pegawai untuk optimalisasi proses bisnis digital.

“BNI juga semakin gencar untuk meningkatkan transaksi nasabah menggunakan kartu kredit di tengah pandemi Covid-19. Salah satu penawarannya dengan memberikan nasabah untuk mengkonversi transaksi menjadi installment dengan bunga nol persen,” ucapnya.

 

Menurutnya saat ini transaksi menggunakan kartu kredit BNI cukup terdampak lantaran banyaknya pembatasan yang membuat nilai transaksi juga rendah. 

“Jika dilihat memang transaksi kartu kredit ini adanya pembatasan traveling domestik maupun internasional, pembatasan jam operasional mall, hingga pembatasan jumlah pengunjung dine in di resto ini semua transaksi memang terjadi pembatasan,” ucapnya.

Untuk mendorong peningkatan transaksi ini, jelas dia, BNI menargetkan sejumlah sektor-sektor ekonomi yang memiliki prospek seperti transaksi e-commerce, gadget, kesehatan dan travel related. Selain itu nasabah di luar Jakarta transaksi kartu kredit akan difokuskan di merchant lokal strategis dan favorit.

Sepanjang 2020, bisnis wealth management BNI mengalami peningkatan signifikan, baik dari sisi jumlah nasabah hingga dana kelolaan atawa Assets Under Management (AUM). Peningkatan bisnis wealth management ini terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah nasabah kalangan atas dan literasi keuangan.

 

“Memang pertumbuhan masyarakat kalangan atas bertambah disertai dengan pemahaman literasi keuangan. Ini sangat bagus menurut kami, ini terlihat dengan meningkatnya jumlah nasabah BNI Emerald, yaitu nasabah yang memiliki dana cukup besar setiap tahunnya, tumbuh 12 persen yoy pada 2020,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler