China Temukan Es Krim Terkontaminasi Virus Corona

Sebagian produk es krim yang terkontaminasi Covid-19 telah ditarik.

Reiny Dwinanda/Republika
Es krim (Ilustrasi). China menarik produk es krim Tianjin Daqiaodao Food Company yang terkontaminasi virus corona penyebab Covid-19.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menarik semua es krim produksi Tianjin Daqiaodao Food Company dari pasar setelah SARS-CoV-2 ditemukan pada tiga sampel produknya. Sementara itu, pemerintah telah mengarantina 1.662 karyawan.

Menurut laporan AP, pihak berwenang di Tianjin mengatakan, ada 4.836 kotak es krim yang terkontaminasi dengan virus penyebab Covid-19. Sebanyak 2.089 di antaranya telah disegel dan disimpan di penyimpanan pada Ahad (17/1).

Baca Juga


Sebagian besar dari 29 ribu kotak dalam batch belum dijual. Sementara itu, produk yang telah dijual di toko Tianjin sedang dilacak. Pihak berwenang di daerah lain telah diberi tahu untuk melacaknya, dilansir Insider, Senin (18/1).

Karyawan perusahaan juga menjalani tes Covid-19. Hingga Kamis pekan lalu pukul 14.00, 700 sudah dinyatakan negatif.

Konsumen yang telah membeli es krim Tianjin Daqiaodao Food Company diminta untuk melaporkan kesehatan dan pergerakan mereka ke komunitas setempat. Kabarnya, es krim terbuat dari susu bubuk asal Selandia Baru dan bubuk whey dari Ukraina.

Menurut Johns Hopkins University, China telah mengalami 4.979 kematian secara total, dengan Komisi Kesehatan negara itu menyalahkan peningkatan infeksi baru-baru ini pada pelancong dan barang impor dari luar negeri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus virus hidup pada kemasan tampaknya langka dan terisolasi. Sementara itu, Dr Stephen Griffin, ahli virologi dari University of Leeds menyebut, temuan tersebut tak perlu membuat panik.

"Kemungkinan besar virus itu berasal dari seseorang, tanpa mengetahui detailnya, saya pikir ini cuma insiden terbatas," tuturnya kepada Sky News.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler