Meghan Markle Terus Proses Kasus Pelanggaran Privasinya
Meghan Markle gugat beberapa perusahaan penerbitan terkait pelanggaran privasinya.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Upaya Meghan Markle untuk melindungi privasinya terus bergulir. Persidangan penuh untuk memproses gugatan Markle terhadap perusahaan penerbitan Associated Newspapers akan dimulai pada musim gugur mendatang.
Meghan menggugat perusahaan karena sejumlah berita yang menayangkan surat pribadinya kepada sang ayah, Thomas Markle. Ada lima artikel yang terbit pada Februari 2019 di koran The Mail on Sunday serta di situs MailOnline.
Menurut Meghan, surat itu sangat pribadi. Menerbitkan tanpa izinnya sama saja pelanggaran serius atas hak privasi. Dia mengirim surat tulisan tangan itu kepada sang ayah pada Agustus 2018, setelah menikah dengan Pangeran Harry.
Pengacara Meghan, Justin Rushbrooke, berpendapat bahwa pihak penerbit tidak memiliki prospek untuk memenangkan kasus. "Intinya, ini adalah kasus yang sangat gamblang tentang publikasi surat pribadi yang melanggar hukum," kata dia.
Rushbrooke mengatakan Thomas, seorang pensiunan sinematografer televisi, membuat Meghan dan Harry sedih karena bicara kepada media sebelum pernikahan. Dia juga berpose untuk pemotretan persiapan pernikahan yang diambil oleh agensi paparazzi.
Thomas tidak menghadiri upacara pernikahan karena mengalami serangan jantung. Rushbrooke mengatakan surat Meghan, yang dikirim pada Agustus 2018, adalah pesan berdamai yang meminta Thomas berhenti bicara kepada pers.
Meghan bahkan mengambil langkah ekstra untuk memastikan surat tidak disadap. Surat sepanjang lima halaman dengan 1.250 kata itu dikirimkan melalui FedEx oleh akuntan Meghan ke rumah ayahnya di Meksiko.
Meghan menulis bahwa tindakan ayahnya telah menghancurkan hatinya menjadi jutaan keping. "Saya tidak meminta apapun selain perdamaian. Dan saya berharap hal yang sama darimu," tulis Meghan dalam suratnya.
Rushbrooke mengatakan fakta bahwa Meghan pernah menjadi selebritas tidak mengurangi ekspektasinya untuk menghormati privasi. Seluk-beluk menyedihkan dalam hubungan keluarga bukanlah konsumsi publik.
Sementara, pengacara Associated Newspapers berpendapat bahwa Meghan menulis surat itu karena tahu bahwa pada akhirnya akan diterbitkan. Mereka mengatakan itu menjadi domain publik karena Thomas mengizinkan Mail menerbitkannya.
Thomas mempublikasikan bagian-bagian dari surat dengan alasan ingin meluruskan artikel yang sudah ditulis oleh People. Dalam artikel People, ada gambaran yang tidak akurat tentang isi surat dan pernyataannya.
Dia merasa difitnah dan dituding bicara tidak jujur, eksploitatif, mencari publisitas, serta tidak peduli dan dingin -hati sampai putrinya merasa hancur. "Saya harus membela diri dari serangan itu," kata Thomas.
Sang ayah juga berpendapat surat dari Meghan sama sekali bukan upaya rekonsiliasi, tapi penuh dengan kritik. Dia mengeluh bahwa dalam suratnya, Meghan tidak mengatakan mencintainya, bahkan tidak menanyakan kabar sama sekali.
"Dia tidak menunjukkan kekhawatiran atas fakta bahwa saya mengidap serangan jantung dan tidak menanyakan tentang kesehatan saya. Itu sebenarnya menandakan akhir dari hubungan kami, bukan rekonsiliasi," ujarnya.
Pada Oktober 2020, hakim Mark Warby menyetujui permintaan Meghan untuk menunda persidangan yang semula dijadwalkan pada Januari 2021. Meghan meminta alasan untuk penundaan tersebut dirahasiakan.
Bintang serial drama Suits itu menikah dengan Harry di Kastil Windsor, Inggris, pada Mei 2018. Putra mereka, Archie, lahir pada tahun berikutnya. Setahun yang lalu, Meghan dan Harry mengumumkan berhenti dari tugas kerajaan.
Mereka memutuskan pindah ke Amerika Utara, dengan alasan menghadapi gangguan yang tak tertahankan serta sikap rasis dari media Inggris. Keduanya bermukim di Santa Barbara, California, dikutip dari laman AP, Rabu (20/1).