Afsel Beli Vaksin AstraZeneca dengan Harga Lebih Mahal
Afsel bayar vaksin lebih mahal karena dianggap negara berpendapatan menengah ke atas
REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG - Afrika Selatan (Afsel) akan membayar 5,25 dolar AS (sekitar Rp 73.500) untuk satu dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca dari Serum Institute of India (SII). Harga itu lebih tinggi dibanding negara-negara lain, termasuk negara maju sekalipun, demikian laporan Business Day pada Kamis.
Laporan surat kabar lokal itu mengutip keterangan Anban Pillay, Wakil Direktur Jenderal Departemen Kesehatan, yang menyebut harga tersebut berdasar pada tingkat pembangunan Afrika Selatan dan investasi dalam riset dan pengembangan.
"Kami diinformasikan bahwa SII menerapkan sistem penentuan harga berjenjang. Karena Afrika Selatan adalah negara dengan pendapatan menengah ke atas, harga yang mereka berikan adalah 5,25 dolar AS," kata Pillay.
"Penjelasan yang disampaikan kepada kami, kenapa negara lain yang berpendapatan tinggi justru mendapat harga lebih rendah adalah karena mereka berinvestasi pada riset dan pengembangan, sehingga diberikan potongan harga," kata Pillay menambahkan.
SII, yang tidak merespons permintaan komentar menurut Business Day, adalah salah satu lembaga pemegang izin produksi vaksin AstraZeneca untuk penjualan ke negara miskin dan menengah. Afrika Selatan akan mendapat pasokan sebanyak 1,5 juta dosis vaksin dari SII.
Negara-negara lain atau blok membayar dengan harga di bawah Afrika Selatan. Misalnya Italia, Jerman, Belanda, dan Prancis yang berunding pada Juni 2020 lalu untuk mendapat harga sekitar 2,5 dolar AS (Rp 35 ribu) per dosis untuk total 300 juta dosis dari AstraZeneca.
SII juga direncanakan memasok 100 juta dosis vaksin kepada Uni Afrika dengan harga tiga dolar AS (Rp 42 ribu) per dosis.